Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calo Beraksi, Stasiun Senen Sempat Ricuh

Kompas.com - 10/10/2013, 18:47 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sempat terjadi kericuhan di tengah antrean calon penumpang yang hendak membeli tiket sekitar pukul 06.30, Kamis (10/10/2013). Hal tersebut disebabkan adanya calo tiket yang tertangkap.

Sugimin (37), seorang calo tiket, ditangkap karena ketahuan menjual tiket Kereta Bengawan dengan tujuan Solo seharga Rp 150.000. Padahal, harga normal yang dijual di loket stasiun seharga Rp 50.000.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Humas PT KAI Daop 1 Sukendar Mulya mengatakan, pihaknya mengaku belum menerima laporan tersebut. Akan tetapi, PT KAI mendapatkan informasi sempat terjadi sedikit kericuhan lantaran calon penumpang yang sedang mengantre tiket sempat panik karena tiket kereta di beberapa stasiun sudah habis terjual.

"Saya belum menerima laporannya (calo tertangkap). Tapi, untuk masalah tiket habis, saya minta masyarakat bersabar. Tiket habis karena di saat yang sama orang beli tiket juga, lewat online dan lain-lain, jadi kondisinya cepet-cepetan," jelasnya saat dihubungi, Kamis (10/10/2013).

Sukendar mengimbau agar masyarakat tidak tertipu dengan bujukan calo tiket. Pasalnya, dengan sistem yang diterapkan PT KAI saat ini, sangat sulit untuk berangkat menggunakan tiket yang dibeli atas nama orang lain.

"Sekarang sudah banyak akses untuk mendapatkan tiket. Lalu, tiket harus sesuai KTP penumpang, nanti saat boarding akan disamakan identitas dengan tiketnya, sama atau tidak. Jika tidak sama, yang bersangkutan tidak bisa berangkat dan tiket juga hangus. Tidak mau dong seperti itu?" pungkasnya.   

Tingginya lonjakan warga membeli tiket kereta api terkait menjelang Idul Adha, yang jatuh pada Selasa (15/10/2013). Jauh-jauh hari, masyarakat memesan dan membeli tiket kereta. Banyak dari mereka yang memilih antre di sejumlah loket keberangkatan stasiun kereta api.     

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com