Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Dinas DKI Kompak Tak Tahu Asal-usul Anggaran Siluman

Kompas.com - 01/11/2013, 08:00 WIB

 


JAKARTA, KOMPAS.com —
Kuasa pengguna anggaran APBD DKI Jakarta mengaku tidak tahu asal-usul program di luar perencanaan. Program pembangunan tidak hanya diusulkan setiap dinas, tetapi juga bisa diusulkan DPRD ataupun Gubernur DKI Jakarta.

"Ada kemungkinan program baru masuk saat pembahasan di luar rencana awal. Anggaran yang muncul tidak dari proses awal itu ada yang dipakai dan ada yang tidak," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto, Kamis (31/10), di Jakarta.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melaporkan temuan anggaran yang tiba-tiba muncul di luar prosedur dalam APBD tahun 2012 sebesar Rp 1,47 triliun. Dana itu ditemukan di empat dinas, yaitu Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Perhubungan. Kepala BPKP Mardiasmo mengatakan, anggaran tersebut berpotensi disalahgunakan. Karena itu, perlu ditelusuri asal-usulnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Dien Emawati mengaku tidak menggunakan anggaran siluman di lembaga yang dipimpinnya. Dien tidak tahu-menahu anggaran tersebut muncul dari mana. Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono belum bersedia memberi pendapat karena temuan BPKP belum sampai kepadanya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Rudy Siahaan mempersilakan menanyakan anggaran siluman itu kepada pejabat sebelumnya karena dia baru menjabat tahun 2013.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta Sarwo Handayani berpendapat, program di luar usulan dinas diperbolehkan dalam mekanisme penganggaran. Sarwo mencontohkan, program penataan Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio yang tidak diusulkan dinas terkait. "Gubernur menganggap hal itu penting, maka kami masukkan dan kami setujui," katanya.

Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta Triwisaksana mengatakan, penetapan anggaran merupakan kesepakatan antara komisi di Dewan, Badan Anggaran, dan satuan kerja perangkat daerah. Hal itu sesuai Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Terpadu. "Jika APBD sudah sampai di rapat paripurna, seharusnya sudah disepakati dan diperiksa Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk verifikasi dan input dalam sistem. Pasti sudah dicek satu per satu," ujarnya.

Triwisaksana mengatakan, Dewan memiliki hak anggaran dan berhak menyempurnakan rancangan anggaran, seperti menambah atau mengurangi besar anggaran, seperti tercantum dalam Pasal 131 perda itu. Dia mencontohkan, program penyertaan modal pemerintah untuk PT Jakarta Propertindo yang diusulkan eksekutif Rp 600 miliar, setelah pembahasan di komisi ditambah menjadi Rp 750 miliar. (FRO/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com