Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Saya Juga Prof... Provokator

Kompas.com - 14/02/2014, 13:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku lebih mudah memimpin Ibu Kota daripada memimpin Belitung Timur. Menurut dia, di Jakarta, sudah banyak warga yang pintar dan memiliki gelar tinggi, seperti profesor, master, dan doktor.

"Saya juga prof... Provokator, he-he-he," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (14/2/2014).

Saat menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, menurut Basuki, apabila mengumpulkan sepuluh orang, hanya dua di antaranya yang bergelar sarjana. Sementara sisanya, maksimal hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA).

Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan Jakarta. Ia merasa beruntung dapat berkumpul dengan orang-orang pintar di Jakarta. Sebab, kata dia, hal itu dapat memperluas wawasan.

Di Pemprov DKI saja, banyak PNS DKI yang bergelar profesor dan doktor. Mereka yang bergelar profesor dan menjabat sebagai deputi gubernur, seperti Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Sylviana Murni dan Deputi Gubernur bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi Soetanto Suhodo.

"Nanti kalau ada yang bergelar profesor atau doktor, kasih ke Pemprov DKI saja. Bisa saja nanti promosi jadi masuk BUMD," kata Basuki.

Menurut Basuki, satu hal yang sulit saat memimpin Jakarta hanyalah, dibutuhkan tambahan peregangan otot sebab di Jakarta tak sedikit pelanggar peraturan, terutama perda. Misalnya saja, para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan hingga ke tengah jalan atau mendirikan bangunan di atas waduk hingga ruang terbuka hijau.

Sementara untuk karakteristik masyarakat Ibu Kota, Basuki menilai, masyarakat Jakarta tak sedikit yang ngeyel dan membela diri, padahal mereka melanggar aturan yang berlaku. Misalnya saja, mereka yang kerap membuang sampah sembarangan, menduduki trotoar untuk berjualan, menyewakan bangunan di atas waduk, mencuri listrik, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com