Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cita-cita Ahok dari Masa ke Masa

Kompas.com - 24/04/2014, 16:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, cita-cita setiap orang harus meningkat setiap saat. Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan siswa kelas IV SD dari Tunas Muda International School, Kedoya, Jakarta Barat, ke Balaikota Jakarta, Kamis (24/4/2014).

Di depan para siswa tersebut, Basuki menceritakan bahwa saat masih kecil, dia bercita-cita menjadi Kepala Wilayah Produksi PT Timah di Belitung Timur. Cita-cita itulah yang mendorongnya mengambil jurusan Geologi saat kuliah di Universitas Trisakti.

"Di kampung halaman saya, yang paling berkuasa adalah pejabat PT Timah. Mereka bisa memerintah karyawannya sesuai keinginan. Belum sedikit pun profesi pejabat tebersit di pikiran saya," kata Basuki.

Namun, kata Basuki, ia kemudian sadar jika ingin membantu orang tidak mampu, mau tidak mau dia harus bisa menjadi pejabat publik. Dengan demikian, ia memiliki segala kewenangan dalam pengaturan kebijakan.

Akhirnya, ia memutuskan masuk ke dunia politik. Mengawali karier politik dengan menjadi anggota DPRD, Basuki pun terpilih menjadi Bupati Belitung Timur. Namun, setelah selama 1,5 tahun menjabat sebagai bupati, Basuki lalu berpikir bahwa ia bisa melakukan hal lebih jika menduduki jabatan yang lebih tinggi, yakni sebagai Gubernur Bangka Belitung.

"Tapi, karena ada kecurangan, saya tidak jadi gubernur. Saya lalu jadi anggota DPR RI. Tahun 2012, saya mencalonkan diri jadi Wakil Gubernur mendampingi Pak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo)," ujarnya.

Menjabat sebagai Wakil Gubernur, Basuki mengakui bahwa tak mudah mengurus Jakarta bila tak mendapat dukungan dari Presiden RI. Karena itu, ia mengaku bahwa saat ini ia bercita-cita ingin menjadi presiden RI.

"Sekarang saya mau jadi presiden karena banyak urusan bisa lebih mudah jadi presiden. Bukan jadi gubernur lagi. Jadi, cita-cita itu tiap hari harus naik," ucap pria yang akrab disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com