Rikwanto menjelaskan, penyebab kematian Arfiand sementara ini adalah pendarahan di dalam tubuh korban. Selain itu, lanjutnya, penyidik akan terus menelusuri adanya lebam di tubuh korban, apakah lantaran proses alamiah atau memang ada sesuatu yang menyebabkan tubuhnya lebam.
"Kita akan cari tahu faktor-faktor yang menyebabkan lebam pada tubuh korban. Apakah karena hanya karena kecapekan, atau karena beban ransel yang ada. Kita cari tahu faktor-faktor alamiah mana yang dibuat bisa dibuktikan," tuturnya.
Sejauh ini, lanjutnya, polisi telah memeriksa empat orang saksi. Keempat orang tersebut adalah dua orang guru pendamping dan dua orang siswa.
"Akan berjalan terus pemeriksaan sampai besok. Semua kita periksa," jelas Rikwanto.
Arfiand mengikuti pelantikan anggota Sabhawana, klub pencinta alam SMAN 3 Jakarta, di Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat, pada 12 Juni 2014. Kemudian, pada tanggal 19 Juni, korban ternyata tidak sadarkan diri. Ia dibawa oleh rombongan yang terdiri dari siswa serta guru ke Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan.