Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI: Jangan Sampai Jakarta Rusuh karena Pilpres

Kompas.com - 10/07/2014, 19:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk mengantisipasi adanya potensi konflik horizontal antar-pendukung dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginstruksikan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta untuk mengamankan Ibu Kota.

Kepala Bakesbangpol DKI Jakarta Fatahillah mengatakan, instansinya telah berkoordinasi dengan aparat keamanan lainnya untuk menjaga suasana Jakarta agar tetap kondusif. "Jadi, sesuai instruksi Pak Wagub, Jakarta jangan sampai rusuh karena pilpres," kata Fatahillah, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (10/7/2014).

Dia mengatakan, Bakesbangpol telah mendirikan posko bersama di kantor Kesbangpol DKI, di Blok G, Balaikota Jakarta. Mantan Wali Kota Jakarta Barat itu mengimbau seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan serta komunikasi antar-aparat keamanan.

Sebelumnya, Basuki mengaku yakin Jakarta bakal tetap kondusif karena dua pasangan capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto memiliki sikap negarawan sehingga bisa mengendalikan pendukung masing-masing.

Putra Belitung Timur itu mengklaim kondisi keamanan usai pilpres terjaga baik. Jaminan itu diberikannya setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menko Polhukam Djoko Suyanto meminta kedua kubu untuk tetap sabar dan tenang.

"Saya juga yakin Pak Prabowo sama Pak Jokowi juga akan minta kepada semua pendukung untuk menunggu hasil dengan baik," kata Ahok, sapaan Basuki.

Sekadar informasi, seusai penutupan tempat pemungutan suara pada Rabu kemarin, sejumlah lembaga survei mengeluarkan hasil perhitungan cepat yang berbeda-beda. Sebagian memenangkan Prabowo, tetapi sebagian lagi memenangkan Jokowi. Saling klaim kemenangan pun dilakukan oleh kedua belah pihak.

Kondisi itu membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan imbauan. SBY meminta kedua pihak saling menahan diri sampai diumumkannya hasil perhitungan resmi dari KPU pada 22 Juli mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com