Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bongkaran Pinggir Rel Kereta Api Tanah Abang Kini Rata dengan Tanah

Kompas.com - 08/08/2014, 17:13 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penertiban bangunan liar di kawasan Bongkaran, Tanah Abang, Jakarta Pusat, terus berlanjut hingga Jumat (8/8/2014). Lokasi yang ditertibkan aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) gabungan sejak Senin (4/8/2014) itu kini terlihat porak-poranda.

Pantauan Kompas.com, di kawasan bongkaran pada awalnya berdiri rumah-rumah penduduk baik itu permanen maupun gubuk yang menggunakan tripleks dan balok kayu. Sejak penertiban Senin itu, beberapa rumah telah dihancurkan oleh Satpol PP.

Ratusan bangunan permanen dan nonpermanen itu rata dengan tanah.

Kendaraan alat berat warna kuning jenis buldoser melindas sisa bangunan di atas tanah tersebut. Beberapa keramik bekas bangunan turut hancur.

Gubuk dan gerobak milik warga pun ada yang dihancurkan. Namun, seorang warga ada yang bernegosiasi dengan aparat TNI dan kepolisian di lokasi untuk tidak meratakan barang milik tetangganya yang tidak ada di lokasi.

"Itu jangan Pak. Ini sudah saya rapikan (barangnya) di atas gerobak. Jangan dilindas. Orangnya lagi enggak ada," ucap seorang warga, Mirna (45), kepada petugas di lokasi. "Dia orangnya lagi kerja. Kerja jadi tukang sapu Pemprov. Kasihan Pak. Istrinya lagi pergi ke Tangerang. Jangan, ya, kan sudah saya bantu dia pinggirkan barangnya," kata Mirna.

Petugas kepolisian pun menyetujui permintaan warga itu. Kemudian, buldoser itu berhenti dan warga bersama aparat membantu menertibkan gerobak milik tetangga Mirna tersebut. Di lokasi, warga hanya bisa melihat buldoser melindas gerobak dan bangunan terbuat dari balok kayu itu rata dengan tanah.

Bahkan, ada pula warga yang membakar sisa bangunannya sampai menjadi abu. Selain itu, terlihat tumpukan tripleks bekas bangunan berjejer di atas bebatuan di antara dua jalur kereta api.

Beberapa tripleks bangunan dan potongan kayu bekas fondasi bertumpuk di atas bangkai KA. Sejumlah rumah di atas tanah PT KA sepanjang lebih kurang 1 kilometer ikut ditertibkan dan dihancurkan oleh petugas. Kini, bangunan tripleks tepat di pinggir rel KA telah rata dengan bebatuan di sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com