Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daripada Kena Denda Rp 500.000, Mending Bayar Meteran Parkir

Kompas.com - 26/09/2014, 14:39 WIB
Desy Selviany

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memasang meteran parkir di kawasan Kelapa Gading disambut gembira. Sebab, pemilik mobil yang biasa memarkirkan kendaraannya di bahu jalan, kerap deg-degan terkena derek.

Hebnur Habibi (33), salah seorang warga yang sedang makan di kawasan tersebut,  tidak mempermasalahkah jika harus membayar kala parkir di kawasan Kelapa Gading. Menurut dia, membayar meteran parkir lebih murah ketimbang diderek oleh petugas Dinas Perhubungan.

"Bagus biar bisa tertib, jadi kitanya juga bisa aman dari derek. Soalnyakan kalo kena derek sendiri lumayan tuh biaya nebusnya (kendaraan) lagi, asal ya buat biaya parkirnya sendiri jangan mahal-mahal yang standar ajalah, apalagi saya cuma buat makan siang doang parkir di pinggir (jalan) gini," kata Hebnur kepada Kompas.com, Jumat (26/9/2014).

Begitu juga dengan Agus (33) yang memarkirkan motor di pinggir Jalan Bukit Gading Indah. Menurut dia, wacana tentang parkir meteran memang sudah seharusnya. Sebab, banyak pemilik kendaraan yang tidak kebagian tempat parkir legal karena jumlah kendaraan yang sudah menumpuk di DKI.

Agus berharap, dengan adanya meteran parkir ini, pengendara lebih praktis dalam memarkirkan kendaraanya dan juga bisa terhindar dari razia parkir liar yang dendanya cukup mahal. Akan tetapi, dia berharap parkiran meter yang digagas pemprov DKI itu bisa dikelola dengan baik, salah satunya masalah asuransi kendaraan jika terjadi kehilangan.

Kawasan Kelapa Gading termasuk yang gencar dilakukan razia parkir liar oleh dishub DKI. Sebab jalan seperti di Jalan Artha Gading Raya dan Jalan Bukit Gading Indah, kerap dijadikan tempat parkir liar ketika jam makan siang berlangsung.

Menurut tukang asongan di wilayah tersebut, sudah sepekan ini petugas Dishub DKI rajin melakukan razia parkir liar dikawasan tersebut. Akibatnya, parkir liar yang biasanya berjejer di kawasan tersebut sudah mulai berkurang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com