Atun merupakan salah satu warga Kampung Guji Baru yang tempat tinggalnya ludes terbakar pada Sabtu sore. Adapun bantuan yang diharapkannya adalah penyediaan tempat tinggal.
"Selama saya tinggal di sini belum pernah dapat bantuan apa-apa. Padahal saya kerjanya cuma mulung buat ngidupin dan nyekolahin anak-anak. Pengen banget sekarang bisa dapat bantuan tempat tinggal," kata Atun saat ditemui di lokasi kebakaran, Minggu (12/10/2014).
Atun menceritakan saat peristiwa kebakaran terjadi, ia sedang tidak berada di rumah. Saat itu, ia dan suaminya yang berusia sekitar 63 tahun sedang memulung di kawasan Kemanggisan. Ia sama sekali tak mendapat informasi apapun saat kebakaran terjadi.
"Pas kejadian saya lagi mulung. Baru tahu ada kebakaran pas udah pulang. Pulang-pulang semua sudah habis. Tapi ya mau gimana lagi yang namanya musibah," ujar ibu dari delapan anak ini .
Menurut Atun, kedelapan keluarga anaknya tinggal di lokasi yang sama dengannya, dan seluruhnya juga menjadi korban kebakaran. Karena itu, pasca musibah kebakaran ia mengaku tak tahu harus pindah ke mana.
"Anak saya delapan orang, sudah nikah semua. Tinggal di sini semua. Makanya saya belum tahu mau tinggal di mana," ujar dia.
Kebakaran yang terjadi di Kampung Guji Baru terjadi pada Sabtu sore kemarin. Amukan "si jago merah" melahap ratusan rumah yang terdiri atas dua RT , masing-masing RT V dan VI. Kampung Guji Baru terletak di Jalan Arjuna Utara, tepatnya di belakang kampus Universitas Kristen Krida Wacana, dan hanya beberapa meter dari kampus Universitas Indonesia Esa Unggul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.