Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Masih Tolak Ganti Rugi, Warga Ria Rio Akan Digusur Paksa

Kompas.com - 14/10/2014, 08:30 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pulomas Jaya dan Pemerintah Kota Jakarta Timur menyatakan sudah berulang kali menyampaikan sosialisasi soal penggusuran bangunan liar yang berdiri di atas tanah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di kawasan Ria Rio atau Kampung Pendongkelan, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur.

Tawaran ganti rugi karena penggusuran pun sudah disampaikan. Namun warga masih menolak dengan alasan besaran ganti rugi yang ditawarkan tidak sesuai dengan nilai bangunan mereka.

Sekretaris Perusahaan PT Pulomas Jaya, Nastastya Yulius mengatakan, jika warga masih menolak ganti rugi, penertiban akan dilakukan dengan pemaksaan.

"Sosialisasi sudah terus menerus. Sudah sosialisasi ketiga untuk selanjutnya hanya berlaku satu kali lagi sosialisasi," kata Sekretaris Perusahaan PT Pulomas Jaya, Nastasya Yulius kepada Kompas.com, Senin (13/10/2014).

Bila setelah sosialisasi warga masih menolak ganti rugi, pihaknya yang menyerahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk dilakukan penertiban paksa.

Dasar pertimbangan untuk penertiban itu adalah tidak banyaknya warga yang mendaftarkan bangunan sesuai dengan waktu yang diberikan. Berakhirnya sosialisasi, berakhir pula penempatan bangunan liar itu.

"Penertiban akan dilakukan sesuai dengan prosedur dari Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) dan instansi terkait, dalam hal ini Dinas P2B (Pengawasan dan Penertiban Bangunan) karena menyangkut bangunan warga yang liar," tutur dia.

Ia pun menyatakan sudah mengajukan perihal penertiban ini. Kini, kata dia, kesepakatan itu tinggal menunggu keputusan secepatnya.

Sementara itu, Wakil Camat Pulogadung, Nasri mengatakan, penertiban akan dilakukan sesuai kesepakatan bersama dengan PT Pulomas Jaya selaku penanggung jawab tanah. Hal itu juga bersamaan dengan tersedianya unit Rusunawa Jatinegara Kaum yang siap menampung warga Pedongkelan di dalamnya.

"Masih nunggu juga rusunawa selesai. Di dalamnya sudah siap unit untuk warga yang dipindahkan. Mudah-mudahan warga mudah dipindahkan seperti yang dipindah ke rusun Pinus Elok," ucap singkat Nasri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com