Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2014, 14:14 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berminat mengembangkan konsep berbagi sepeda (bike sharing) seperti di kota-kota besar lain di dunia. Penggunaan sepeda untuk publik tersebut dinilai membantu mengurangi pemakaian kendaraan bermotor di pusat kota. Kalangan bisnis pun mendukung penerapan program ini.

Dukungan kalangan usaha ditunjukkan dengan penyediaan sepeda, teknologi, dan sarana pendukungnya. ”Kami sudah menerima sejumlah proposal terkait program ini. Salah satunya dari komunitas Bike to Work. Kami tertarik karena program ini sejalan dengan larangan penggunaan sepeda motor di pusat kota,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar, Minggu (30/11/2014), di Jakarta.

Selama ini, kata Akbar, penggunaan sepeda motor sudah melebihi batas kewajaran. Program berbagi sepeda memungkinkan pengguna angkutan sepeda beroperasi di pusat kota. Mereka, kata Akbar, selama ini terpinggirkan karena banyaknya pengguna sepeda motor.

Bike sharing adalah program penyediaan sepeda untuk warga kota. Sepeda tersebut disewakan ke pengguna sesuai dengan jarak tempuh yang dilewati. Selain oleh komunitas Bike to Work (B2W), konsep ini pernah diperkenalkan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) perwakilan Jakarta.

ITDP bahkan pernah menawarkan sejumlah kawasan yang dapat dipakai sebagai rute jalur sepeda di pusat kota. Rute yang dimaksud meliputi Jalan Abdul Muis, kawasan Waduk Melati, Jalan MH Thamrin, Taman Gunung Agung, Kebon Kacang, Kanal Barat, dan Jalan HR Rasuna Said.

Sekitar Monas

Komunitas B2W menawarkan program percontohan di kawasan Monumen Nasional (Monas). Menurut Akbar, program itu paling mungkin dilaksanakan lebih dulu di sekitar lokasi program pelarangan sepeda motor. Kawasan yang dimaksud adalah Jalan Jenderal Sudirman, MH Thamrin, dan Medan Merdeka Barat.

Ketua Umum komunitas B2W Toto Sugito mengatakan, konsep berbagi sepeda sudah matang. Pemerintah tinggal mengizinkan dan memberi payung hukum. Komunitas B2W sudah menyiapkan 30 sepeda dan perangkat pendukungnya sebagai uji coba.

”Kami perlu bantuan pemerintah untuk membangun shelter yang dibutuhkan. Proyek percontohan pertama kami desain di kawasan Monas. Namun, kami masih menunggu penataan organisasi pengelola kawasan itu beres,” kata Toto.

Komunitas B2W bekerja sama dengan sejumlah BUMN dan pihak swasta juga menyiapkan teknologi pendukung. Pembayaran sewa sepeda cukup dengan kartu elektronik yang diterbitkan bank. Kartu itu bisa digabung dengan kartu elektronik untuk pembayaran tarif bus transjakarta atau pembayaran parkir elektronik.

Meskipun demikian, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, program itu sulit direalisasikan dalam waktu dekat. Sebab Jakarta belum memiliki jalur khusus sepeda yang cukup lebar saat ini.

Belajar dari London

Salah satu kota besar dunia yang sudah menerapkan program bike sharing adalah kota London di Inggris. Sebagian warga London menyebut sepeda untuk publik itu dengan sebutan ”Sepeda Boris”, mengutip nama Wali Kota London Boris Johnson.

Minggu pagi kemarin, Johnson bersepeda dengan Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di lokasi program hari bebas kendaraan bermotor. Johnson terkesan dengan program yang digelar di Jalan MH Thamrin dan Sudirman setiap minggu itu.

Menurut Johnson, program tersebut memberikan dampak positif, terutama bagi pejalan kaki. Johnson hadir di tengah kerumunan warga didampingi Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com