Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Niat Laporkan Persija ke KPK, Ini Komentar Pengurus

Kompas.com - 02/12/2014, 16:05 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta atau Persija mengaku tidak memahami alasan di balik niat Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama melaporkan mereka ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ahok melontarkan pernyataan tersebut atas dasar dugaan hilangnya saham Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI di Persija setelah entitas itu berubah menjadi perusahaan perseroan terbatas.

"Kita enggak paham sebenarnya, kaget juga, kenapa Pak Ahok bisa mengeluarkan statement seperti itu. Saya rasa Pak Ahok belum memahami duduk perkaranya. Kapan kita terima duit dari pemerintah?" ujar Humas Persija Viola Kurniawati kepada Kompas.com, Selasa (2/12/2014).

Viola menjelaskan, sejak tahun 2008 silam, Persija sudah berbentuk PT. Sebelumnya, Persija merupakan klub sepak bola binaan mantan Gubernur DKI Sutiyoso. Saat masih berbentuk klub, kata Viola, Persija berada di bawah pengelolaan pemerintah daerah.

Ketika menjadi PT, tambah dia, undang-undang menyatakan tidak boleh ada campur tangan pemerintah dalam hal pendanaan. Ia menambahkan, sejak 2011, di bawah kepemimpinan Presiden Persija Ferry Paulus, Persija sudah bisa mandiri secara finansial.

Pada masa depan, Viola berharap, Persija dan Pemprov dapat melakukan kerja sama. Ia juga berharap Ahok dapat memahami kondisi Persija dan masih bersedia untuk membantu. Bantuan yang bisa diberikan pemerintah, katanya, dapat berupa penyediaan stadion serta sarana dan prasarana lain.

Sebelumnya diberitakan, Ahok mengatakan bisa saja melaporkan pengurus PT Persija Jakarta kepada KPK. Ahok menduga, saham Pemprov DKI dibajak oleh para pengurusnya. Kendati demikian, Ahok mengatakan akan mengecek hal ini terlebih dahulu.

"Pemprov membentuk Persija jadi PT. Akan tetapi, setelah Persija dibuat jadi PT, saham Pemprov DKI kok malah tidak ada. Nol saham. Terus kita dipaksa beli karena pakai nama Persija. Wah kalau gini, mesti lapor KPK," kata Ahok, Senin (1/12/2014).

Ahok juga mengatakan bersedia membantu Persija asalkan Persija memberikan sebagian sahamnya ke Pemprov DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com