Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedatangan Jokowi-Ahok di Kali Tunjungan Bikin Macet Kamal Muara

Kompas.com - 18/02/2015, 18:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan rombongan Presiden Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (MenPU-Pera) Basuki Hadimuljono, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama membikin kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, macet parah. Untuk menuju lokasi Kali Tunjungan, rombongan harus melintasi jalan sempit dua arah selebar 5 meter. 

Saat mobil rombongan melintas, polisi lalu lintas yang berjaga di sana langsung menghentikan laju kendaraan dari arah Kamal-Kamal Muara dan sebaliknya.

Iring-iringan mobil Presiden, pejabat Kementerian PU-Pera, pejabat Pemprov DKI, dan wartawan pun dengan lancarnya melintasi barisan mobil serta truk tronton yang terjebak di kemacetan.

Selain kendaraan roda empat yang tidak bisa bergerak, motor-motor juga tidak bisa jalan akibat iring-iringan mobil tersebut. Kemudian, saat rombongan belok kanan ke arah Kali Tunjungan, terlihat antrean mobil dan motor di Jalan Kamal Muara sepanjang sekitar dua kilometer.

Kemacetan ini juga disebabkan karena banyaknya anak-anak, para ibu, serta pekerja pabrik yang keluar karena ingin melihat rombongan. Mereka berlari untuk bersalaman dan berfoto dengan Presiden dan Gubernur.

Mereka menunggu di dekat mobil Presiden berpelat nomor RI 1 terparkir di pinggir Kali Tunjungan. Sementara itu, Jokowi, Ahok, dan Menteri Basuki meninjau ke rumah pompa Kali Tunjungan.

Untuk menuju rumah pompa itu, mereka harus melewati tanah becek di kolong jembatan jalan tol Sedyatmo. Wartawan pun dihalangi personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) ketika ingin meliput kegiatan di dalam rumah pompa.

Hanya yang memiliki kartu pers Istana saja yang bisa meliput aktivitas pejabat publik itu di rumah pompa. Selama kurang lebih 15 menit, Jokowi, Ahok, dan Menteri Basuki meninjau keadaan rumah pompa Kali Tunjungan.

Seusai meninjau, Jokowi kembali dikerubuti anak-anak dan warga yang sudah menunggu di dekat mobil Presiden. "Ayo anak-anak dekat pintu ya. Nanti tak bagikan buku," kata Jokowi kepada anak-anak di sana.

Kemudian Jokowi mengambil buku tulis yang terletak di jok mobilnya. Ia kembali melakukan tradisi bagi-bagi buku seperti yang selalu dilakukannya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta dulu.

Jokowi kembali satu mobil bersama Ahok di mobil Presiden. Iring-iringan mobil rombongan Jokowi kembali terhambat ketika keluar kawasan Kali Tunjungan. Di Jalan raya Kamal Muara terlihat antrean mobil, motor, dan truk berukuran besar di kedua arah.

Antrean kendaraan terlihat mengular sepanjang sekitar dua kilometer. Sepanjang jalan, warga yang berdiri di pinggir jalan terus melambaikan tangan serta menyapa Jokowi-Ahok. Seusai dari Kamal, Presiden Jokowi kembali ke Istana Negara.

Sementara Basuki hanya diantarkan sampai depan Istana dan langsung berpindah ke mobil dinasnya, Land Cruiser B 1966 RFR menuju kediaman pribadi, di Pantai Mutiara, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com