Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Dana Cair, Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Terancam

Kompas.com - 26/02/2015, 13:29 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kisruh antaran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan DPRD mengenai persoalan APBD DKI berdampak pada masalah kesejahteraan. Oleh karenanya, 100 hari kerja Ahok bersama wakilnya Djarot Saiful Hidayat dianggap belum dapat menyelesaikan masalah kesejahteraan.

Pengamat Ekonomi, Sarman Simanjorang, mengatakan, kekisruhan soal APBD berdampak pada masalah kesejahteraan. "Akibat ketidaksepahaman antara Ahok dan DPRD mengenai APBD kondisi Jakarta saat ini krisis anggaran. Karena sampai saat ini, mendekati bulan Maret, APBD DKI belum jelas kapan akan disahkan," kata Sarman kepada Kompas.com, Kamis (26/2/2015).

Hal yang terdampak, lanjut dia, yakni program kesehatan, pendidikan, dan sosial DKI bisa terhambat karena tidak ada dana yang cair. Selain itu, Sarman mengatakan, hal itu juga dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi Jakarta melambat, menambah inflasi, dan juga kerugian bagi kalangan pengusaha.

"Masalah kesejahteraan itu kan berkaitan dengan anggaran, bagaimana bisa kalau anggaran tidak ada? Karena hal ini, masyarakat dirugikan di dunia usaha, perputaran ekonomi tidak jalan, program sosial juga tidak jalan," ujar pria yang juga Ketua Kadin DKI Jakarta itu.

Ia berharap, tahun selanjutnya hal semacam ini tidak berulang. Pemprov DKI dan APBD juga diharapkannya tidak saling kisruh seperti saat ini.

Pengesahan APBD juga diharapkan dapat dilakukan pada akhir tahun sehingga pada awal tahun dana APBD bisa digunakan untuk menjalankan program.

"Paling utama bagaimana supaya pemanfaatan APBD betul-betul dimaksimalkan untuk menjawab permasalahan Ibu Kota," ujar Sarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com