Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Pemuda Hadang Pengendara Motor yang Melintas Lawan Arah di Trotoar

Kompas.com - 26/03/2015, 06:03 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Butuh keberanian untuk sekadar menggunakan ruang publik di Jakarta, tak terkecuali menggunakan trotoar yang notabene berfungsi sebagai tempat bagi pejalan kaki.

Sebab, yang terjadi selama ini banyak trotoar di Jakarta beralih fungsi menjadi jalan sepeda motor. Lebih parahnya lagi, tak sedikit dari pengendara yang melawan arah menggunakan sepeda motornya melintasi trotoar.

Kukuh Adi Danisworo adalah salah satu orang yang berani menyuarakan kegelisahannya.

Dalam video yang diunggah Komtung TV di situs video Youtube dengan judul "Motor Lawan Arah", Senin (2/3/2015), Kukuh berusaha menyuarakan haknya sebagai pejalan kaki di trotoar dengan menghadang dan berdebat dengan para pengguna motor yang kedapatan melawan arah dan melintas di atas trotoar.

Pada pengendara motor pertama, misalnya, kendati Kukuh bukanlah petugas kepolisian, ia mempertanyakan surat izin mengemudi (SIM) dari pengendara itu.

Namun, pengendara itu mengatakan bahwa ia tak memiliki SIM. "Pantas aja jalan (di) trotoar," kata Kukuh pada pengendara motor.

Pengendara motor tersebut sebenarnya mengetahui ada larangan untuk melawan arah dan melintas di trotoar.

Namun, ia beralasan hanya sekadar lewat menuju salah satu toko fotokopi yang berada di dekat jalan tersebut.

Tak beberapa lama berselang, akhirnya pengendara motor tersebut berlalu dan berjanji tak akan lagi berkendara melawan arah dan melintas di atas trotoar.

Pengendara motor kedua yang juga diberhentikan oleh Kukuh beralasan serupa. Meskipun sudah mengetahui tindakannya salah, pengendara motor itu beralasan hendak pergi ke tempat yang tidak jauh dari jalan yang ia lintasi saat melawan arah.

"Ini saya mau mampir ke situ, Pak. Bentar deket tuh, Pak," kata pengendara motor.

Mendengar alasan tersebut, Kukuh tak mau terima. Ia mengatakan bahwa aksi pengendara itu tetap melanggar aturan. Lalu, Kukuh menyarankan pengendara itu untuk memutar arah jika ingin pergi ke tempat yang dekat dari situ.

Kendati sudah disarankan, pengendara tersebut masih membandel. Salah satu caranya dengan turun dan menuntun motornya.

"Ya saya turun, saya tuntun," kata pengendara motor tersebut yang kemudian meninggalkan Kukuh.

Tak beberapa lama, Kukuh kembali mendapati pengendara motor yang berkendara melawan arah. Kukuh langsung membuka pembicaraan dengan menanyakan soal fungsi trotoar bagi pejalan kaki.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com