Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Anak Alex Usman kepada Koleganya di DPRD

Kompas.com - 01/04/2015, 08:49 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Alex Usman, Rina Aditya Sartika, sempat dikabarkan menghilang sejak mencuatnya kasus uninterruptible power supply (UPS) yang menimpa ayahnya. Ketika wartawan mengunjungi kantornya beberapa kali, Rina yang berada di Fraksi Partai Gerindra selalu tidak ada di ruangan.

Teman satu fraksi, yaitu Mohamad Taufik dan Prabowo Soenirman, mengatakan bahwa Rina memang sedang umrah beberapa waktu lalu. Akan tetapi, Rina kini sudah kembali ke Indonesia dan beberapa kali sempat "ngantor".

"Kemarin hari Jumat ngobrol sama saya di sini sampai sore kok. Dia curhatlah," ujar Prabowo di gedung DPRD DKI, Selasa (31/3/2015).

Prabowo mengatakan, ketika dia bertemu dengan Rina, Rina menceritakan banyak hal kepada Prabowo. Beberapa di antaranya, Rina mengaku belum siap menjumpai wartawan atas kasus yang menimpa ayahnya atau yang dituduhkan kepada dia.

Prabowo mengatakan, Rina merasa tertekan dengan berita tentang dia selama ini. Dia takut keadaan semakin buruk jika dia bertemu media.

Secara tersirat, Prabowo juga mengatakan Rina tidak lagi bisa dihubungi setelah kasus UPS itu. Kemungkinan, nomor telepon Rina telah diganti. Bahkan Prabowo mengaku tidak memiliki nomor telepon Rina yang baru.

Sikap Rina ini dianggap wajar oleh Prabowo. Pasalnya, Rina adalah anggota dewan perempuan yang tidak akan sekuat anggota laki-laki jika ditekan.

"Dia merasa tersudutkan. Biasalah, namanya juga wanita. Dia itu baru pulang umrah hari Kamis. Sepertinya ganti nomor juga. Capek ditelponin teman. Dia butuh privacy juga. Biasalah, kalau saya yang dihantem, biasa aja. Namanya cowok, saya sih ketawa-ketawa aja. Kalau Bu Rina mungkin tidak bisa seperti itu," ujar Prabowo.

Rina diduga terlibat masalah pengadaan buku yang telah diterbitkan dan pengadaannya menggunakan pos anggaran Dinas Pendidikan di APBD DKI 2014. Buku tersebut adalah "Dari Kampoeng Hingga Metropolitan", "Batavia Era Kolonial Hingga Jokowi", "Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit", "Dari Delman Menuju MRT", "Perempuan Betawi Menyusui", dan "Urban Batavia Urban Jakarta".

Berdasarkan dokumen APBD 2014, anggaran pengadaan buku itu terbilang fantastis. Buku "Dari Delman Menuju MRT" dianggarkan untuk siswa SD, SMP, SMA, dan SMK. Untuk siswa SD, anggarannya Rp 830 juta; alokasi untuk SMP senilai Rp 600 juta; untuk siswa SMA sebesar Rp 500 juta; dan untuk siswa SMK sebesar Rp 500 juta. Sementara anggaran buku Urban Batavia Urban Jakarta senilai Rp 500 juta.

Buku "Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit" untuk siswa SMA dan SMK sebesar Rp 500 juta serta buku Batavia Era Kolonial Hingga Jokowi senilai Rp 500 juta. Prabowo mengatakan, Rina juga membicarakan hal itu dengan Prabowo. Berdasarkan cerita Rina, Prabowo mengatakan bahwa itu adalah proses biasa.

"Itu kan proses biasa kalau ada yang salah silakan diusut. Dia kan pengusaha, dia menulis buku, kebetulan aja dia jual ke Pemprov. Kalau memang ada yang salah, ya tolong KPK telisik saja kesalahannya," ujar Prabowo.

Prabowo pun menegaskan kasus yang menimpa Rina tidak ada hubungannya dengan ayahnya yaitu Alex Usman. Untuk diketahui, Alex Usman resmi ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi uninterruptible power supply (UPS) di sekolah-sekolah oleh Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Terkait dengan status tersangka ayahnya, Prabowo mengatakan bahwa Rina merasa shock.

"Enggak ada hubungan dengan jabatan orangtuanya. Soal ayahnya dijadikan tersangka, namanya keluarga, dia pasti shock," ujar Prabowo.

Prabowo pun mengatakan dia memberi saran kepada Rina. Menurut Prabowo, Rina tidak dapat selamanya menghindar seperti ini. Rina harus terbuka dengan awak media agar segala sesuatu menjadi jelas. Prabowo pun berjanji akan mengenalkan Rina kepada wartawan saat sidang paripurna angket kelak.

"Saya sudah bilang, 'kamu harus berani temui wartawan', nanti saat paripurna dia datang, nanti saya pertemukan dia dengan kalian (wartawan)," ujar Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com