Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Enggak Mungkin Saya dan Bu Susi Saling Menggugat

Kompas.com - 21/04/2015, 18:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal melakukan pembahasan lebih lanjut perihal isi Keputusan Presiden (Keppres) nomor 52 tahun 1995 tentang reklamasi Pantai Utara Jakarta bersama Biro Hukum DKI Jakarta dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dipimpin oleh Susi Pudjiastuti.

Satu hal yang menjadi perbedaan pandangan antara DKI dan KKP adalah beleid yang mengatur jarak antarpulau minimal 300 meter supaya tidak ada hubungan dengan darat. 

"Jadi banjir di daratan itu bisa terjadi kalau yang dipersoalkan jarak 300 meter itu apakah jarak di dasar laut atau permukaan? Kami inginnya dasar laut, nah itu yang belum diatur. Kami akan diskusikan lagi dengan Biro Hukum dan Kementerian (Kelautan dan Perikanan), enggak mungkin kan saya dan Bu Susi saling menggugat," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (21/4/2015).

Supaya bisa ditemukan kesinambungan terkait hal ini, kata dia, harus dilihat antara Keppres dan Peraturan Presiden (PP) Nomor 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, yang dinilai bertentangan dengan Keppres tersebut. [Baca: Susi Minta Ahok Bangun Waduk untuk Kompensasi Reklamasi Pantai Utara]

Meski bermaksud membahas proyek reklamasi kembali, ia menegaskan reklamasi Pantai Utara Jakarta tetap dilaksanakan selama keppres yang diterbitkan Presiden Soeharto, masih berlaku.

Ia juga mengakui, proyek reklamasi di Pantai Utara Jakarta harus dibarengi dengan pembangunan waduk yang jumlahnya sesuai dengan yang dibangun untuk reklamasi.

Hal tersebut sesuai dengan penawaran Menteri Susi kepadanya untuk membeli tanah milik KKP sebesar Rp 1 triliun per hektare.

Namun, menurut Basuki, tanah milik KKP bisa dibeli dengan menggunakan harga appraisal atau harga pasaran.

"Jadi untuk mengatasi banjirnya Jakarta dengan reklamasi 17 pulau itu sebenarnya. Itulah sebabnya Bu Susi meminta kami untuk membuat waduk dan bangun pompa," kata Ahok, sapaan Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com