Basuki menambahkan, kenyataan di lapangan, warga sengaja memprovokasi serta memancing emosi personel Satpol PP. Sehingga mereka akhirnya harus mengeluarkan pentungan untuk menenangkan warga.
"Enggak ada itu (pemukulan warga oleh personel Satpol PP). Mereka kan selalu ngomong begitu, kayak kasus penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Monas. Itu mah selalu provokasi supaya orang kami mukul dia," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (28/5/2015).
Bahkan, menurut Basuki, tak jarang warga maupun pedagang yang ditertibkan juga kerap melakukan kekerasan terhadap aparat Pemprov DKI. Personel Satpol PP DKI, lanjut Basuki, akan membela diri ketika warga mulai menyerang mereka.
Sama seperti kasus penertiban kawasan Monas, PKL bersikeras masuk ke kawasan Monas dan justru memukul personel Satpol PP ketika diusir. Sehingga, otomatis personel Satpol PP melawan pedagang yang bandel tersebut.
Saat-saat inilah yang dimanfaatkan pedagang dan warga korban penggusuran untuk melaporkan tindakan personel Satpol PP kepada Komnas HAM maupun lembaga lainnya.
"Kalian pukul Satpol PP kami, tidak pernah ada masalah. Ini kan namanya meneror orang kami supaya tidak berani mengusir mereka," kata Basuki.
Sebelumnya, salah seorang warga RT 014/06, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat, Dani (20) mengaku sempat kena pukul Satpol PP saat melihat rumahnya diratakan. Saat ingin menyelamatkan temannya, ia malah dikejar-kejar oleh Satpol PP.
Saat mencoba berlari dari kejaran, ia terjatuh karena menginjak paku yang berada di lokasi penggusuran. Dani juga menyebut beberapa Satpol PP berusaha untuk mengamankan dirinya dan beberapa orang lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.