Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Transjakarta Scania Berkelir Biru Bikin Takjub Penumpang di Halte Balai Kota

Kompas.com - 15/06/2015, 18:07 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Satu unit bus baru transjakarta melintas di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, pada Senin (15/6/2015) ini. Beberapa calon penumpang yang sedang menunggu kedatangan bus transjakarta di Halte Balai Kota sontak penasaran dengan bus gandeng merek Scania tersebut.

"Itu busway baru ya? Kok warnanya biru ya? Keren sih, kelihatan mahal," kata Andre, remaja yang sedang menunggu transjakarta tujuan Senen. [Baca: 2015, PT Transjakarta Tak Lagi Beli Bus Asal Tiongkok]

Tidak seperti bus gandeng transjakarta yang sebelumnya berwarna dasar merah, bus ini dicat dengan warna biru dan putih. Logo baru transjakarta juga tersemat besar di bagian pintu belakang bus tersebut.

Saat melintas, suara mesin bus itu terdengar lebih halus dibanding bus gandeng yang sebelumnya diproduksi Zhongtong. [Baca: 20 Bus Transjakarta Scania Akan Dipamerkan pada HUT DKI]

"Itu busnya lagi diuji coba. Kalau tidak salah, nanti bakal diluncurin tanggal 22 Juni ini pas ulang tahun Jakarta," kata Dani, salah satu petugas jaga di Halte Balai Kota, pada Senin sore.

Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih mengatakan, bus baru transjakarta merek Scania itu memiliki kenyamanan seperti saat menaiki mobil sedan sebab suspensi ban bus tersebut menggunakan teknologi electronic air suspension yang biasa digunakan oleh bus-bus di Eropa. [Baca: Datang pada HUT DKI, Bus Transjakarta Scania Disebut Senyaman Sedan]

"Teknik suspensi udara akan membuat bus transjakarta terasa berjalan mulus dan senyaman ketika menaiki mobil sedan," kata Kosasih, Minggu (14/6/2015) kemarin.

PT Transjakarta menargetkan tambahan 21 unit bus pada akhir tahun sehingga DKI akan memiliki sebanyak 51 unit bus transjakarta Scania di 12 koridor. "Sebetulnya, ada 52 buah, tetapi satu buah bus hibah," kata Kosasih.

Satu unit bus Scania dibeli seharga Rp 4 miliar dan tambahan pajak sebesar Rp 450 juta. Semula, Pemprov DKI hanya ingin membeli 20 unit bus. Namun, karena mendapat potongan harga jika membeli di atas 50 unit bus, Pemprov DKI akhirnya membeli dalam jumlah banyak.

Kosasih menjelaskan, pihaknya melakukan penghematan negara hingga Rp 10 miliar karena membeli bus di atas 50 unit. "Kami dapat harga grosir," ujar Kosasih. [Baca: Ini Spesifikasi Calon Transjakarta Terbaru]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com