Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerapan Diharap Lebih Maksimal

Kompas.com - 25/06/2015, 18:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diharap memaksimalkan upaya penyerapan anggaran yang saat ini masih di bawah 20 persen. Pasalnya, posisi Jakarta sangat strategis tidak hanya di regional, tetapi juga berpengaruh secara nasional.

"Sebagai mitra, kami mencoba mengingatkan dan mendorong agar penyerapan anggaran (Jakarta) bisa cepat bergerak. Sebab, bagaimanapun, penyerapan anggaran di APBD merupakan instrumen penggerak ekonomi," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta Eddy Kuntadi di Jakarta, Rabu (24/6).

Menurut Eddy, hal ini harus menjadi perhatian karena posisi Jakarta sangat strategis. Pada 2014, DKI Jakarta merupakan penyumbang pertumbuhan nasional yang signifikan, mencapai 17 persen dari produk domestik bruto nasional. Padahal, penyerapan anggaran tahun lalu juga tidak maksimal, yaitu 59,32 persen dari total anggaran Rp 72,9 triliun.

Karena itu, lanjut Eddy, pihaknya telah mempersiapkan diri apabila realisasi program, terutama infrastruktur, dilaksanakan. Para pengusaha yang terkait proyek dari anggaran APBD DKI telah mempersiapkan diri.

"Infrastruktur yang baik tentu akan turut menumbuhkan ekonomi. Namun, tentu penyerapan anggaran tidak sesederhana yang dibayangkan. Apa pun itu, kami mendukung jika program-program siap dilaksanakan," ujarnya.

Jakarta memang memiliki posisi dan sumbangan yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selain berpengaruh terhadap produk domestik bruto, sekitar 20 persen inflasi juga disumbang oleh Jakarta.

Akan tetapi, pada triwulan pertama 2015 ini, pertumbuhan ekonomi Jakarta melambat. Data Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta menunjukkan, ekonomi Jakarta pada triwulan pertama sedikit melambat dibandingkan triwulan pertama 2014. Dari 6,01 persen pada 2014, menjadi 5,08 persen pada tahun ini.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyampaikan, pemerintah terus berupaya agar penyerapan APBD bisa maksimal. Evaluasi menyeluruh terhadap anggaran telah dilakukan. "Prioritas kami di sektor transportasi, rusunawa, ruang terbuka hijau, dan taman," ucapnya. (JAL)

_____________________

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 25 Juni 2015, di halaman 27 dengan judul "Penyerapan Diharap Lebih Maksimal".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com