Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelukis Bayu Wardana "Bertemu" Engeline di Kota Tua

Kompas.com - 25/06/2015, 21:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bermula terharu melihat acara bincang-bincang di televisi yang membahas kasus dugaan pembunuhan terhadap Engeline di Bali, pelukis Bayu Wardhana tergerak untuk beraksi. Dia pun merasa bertemu Engeline di Kota Tua, Jakarta, Kamis (25/6/2015).

Tentu, bukan pertemuan sebenarnya. Tetapi, Bayu merasakan bahwa semangat, energi, kepedihan, sayatan dan ratapan Engeline merayapi tubuhnya saat melukis empat sudut kawasan Kota Tua. Setiap melukis, ada getaran luar biasa yang menuntunnya menarik garis dan menata titik dalam sapuan pisau palet atau kuas.

Memang, secara visual, lukisan tentang Kota Tua tak ada hubungannya sama sekali dengan kasus Engeline. Tapi, karena sedang berada di Jakarta, Bayu merasa tempat itu cocok untuk menumpahkan kepeduliannya dan kepedihannya berkaitan dengan kasus Engeline.

"Saya merasa harus melukis untuk Engeline. Ide itu datang tiba-tiba tadi malam (Rabu, 24/6/2015). Dan, paginya saya langsung melaksanakan rencana melukis di Kota Tua," jelas Bayu.

Emosi yang dalam itu tampak terlihat dari warna dan guratan pisau palet dan kuas Bayu. Ia melukis sudut Toko Merah, Stasiun Jakarta Kota, salah satu sudut Museum Fatahilah, dan salah satu sudut Kantor Pos Kota.

Namun, ada kesakralan yang muncul dalam lukisannya. Bayu dengan baik mengoptimalkan alam bawah sadarnya untuk menyerap dan mengolah semua informasi yang ditransfer oleh rasa, pikiran, emosi dan sensasi. Kemudian, dia tumpahkan lagi semuanya ke luar dalam bentuk lukisan tentang Kota Tua.

Sudut yang ia lukis sudah sering dilihat umum. Namun, di tangan bayu, lukisan-lukisannya menjadi begitu sakral, menyayat, meratap, dan mengaduk perasaan. Seolah, ratapan Kota Tua yang sempat terbengkalai menjadi terekspresikan dalam lukisan-lukisan itu. Begitu juga ratapan Engeline yang menjadi semangat Bayu dalam melukis Kota Tua hari itu.

"Alhamdulillah, empat lukisan ini langsung dibeli oleh kolektor ibu Telly Lisado. Separo dari hasil ini akan kami berikan kepada keluarga kandung Engeline di Banyuwangi, yakni ibunya dan saudara lain," jelas Bayu Wardhana seusai menyelesaikan empat lukisan.

"Rencananya, kami akan mengunjungi keluarga Engeline di Banyuwangi sebelum atau sesudah Lebaran," tambahnya.

Bayu berharap, dengan aksi-aksi seperti ini, kasus Engeline tetap menjadi perhatian publik. Sehingga, segala fakta dan kebenaran tentang kasus pembunuhan Engeline bisa terungkap dan hukum ditegakkan secara tegas, serta masyarakat mendapat pelajaran berharga. (Hery Prasetyo)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com