Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: PNS Jangan Gosok-gosok Batu Akik Saja

Kompas.com - 26/06/2015, 18:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan agar pegawai negeri sipil (PNS) DKI bekerja sungguh-sungguh dalam melayani masyarakat. Basuki tak ingin ada PNS yang kerjanya hanya menggosok batu akik di kantor.

Hal ini disampaikan Basuki dalam safari Ramadhan yang dilakukan di Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (26/6/2015).

"Kita akan tegas kepada PNS-PNS yang tidak kerja. Saya kira, tidak pantas uang rakyat buat bayar PNS yang cuma gosok-gosok batu akik saja di kantor. Itu enggak pantas saya kira," kata Basuki, dalam sambutannya.

Meskipun demikian, Basuki mengatakan ada pula PNS DKI yang bekerja sungguh-sungguh. Ironisnya, PNS yang bekerja sungguh-sungguh ini justru tidak digaji sesuai dengan kinerjanya.

Oleh karena itu, Basuki akan memotong tunjangan PNS yang ongkang-ongkang saja. "Kita akan mulai tahun ini. PNS yang tidak jelas akan kita cabut tunjakan kinerja daerahnya, jadi hanya gaji pokok saja. Jadi kalau yang mau melayani, dia lebih banyak membantu masyarakat miskin," ujar pria yang disapa Ahok itu.

Ahok juga berpesan, agar masyarakat melaporkan camat dan lurah di DKI yang tidak melayani warganya. "Kalau lurah dan camat enggak mau urus, lapor ke wali kota atau saya, kita akan stafnya. Kita anggarkan Rp 19 triliun buat bayar gaji pegawai, masa enggak bisa urus Jakarta," ujar Ahok.

Tampak hadir dalam acara itu adalah Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, Wakil Wali Kota Jakarta Timur Husein Murad, Camat Duren Sawit Abu Bakar, beberapa camat lain hadir. Acara akan berlanjut dengan buka puasa bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com