Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awasi Pergerakan Sopir Truk Sampah Bandel, DKI Bangun "Control Room"

Kompas.com - 13/07/2015, 15:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Truk sampah yang dimiliki Dinas Kebersihan DKI Jakarta kerap beroperasi secara sembarangan ke daerah sekitar, seperti Bekasi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Kebersihan DKI akan membangun sebuah control room yang berada di Kantor Dinas Kebersihan, Jakarta Timur.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Isnawa Adji mengatakan control room itu rencananya akan terealisasi akhir tahun ini dan telah dianggarkan dalam APBD DKI 2015.

"Tahun ini, Dinas Kebersihan akan mencoba membuat control room yang akan memasang banyak layar. Di sana dapat menggambarkan pergerakan GPS (global positioning system) truk-truk sampah serta mengontrol alat berat kami yang ditempatkan di kali, waduk, sungai, dan danau," kata Isnawa, di Balai Kota, Senin (13/7/2015). 

Control room itu juga dapat menganalisis penggunaan bahan bakar minyak oleh truk sampah. Control room bisa memetakan serta mengawasi persebaran petugas penyapu jalanan Dinas Kebersihan. [Baca: Takut Dipecat Ahok, Kadis Kebersihan Janji Tak Lagi Sewa Truk Sampah dari Swasta]

Tak hanya penyapu jalan, petugas kebersihan yang bertugas di badan air, kali, waduk, sungai, dan danau juga akan diawasi.

Sekitar 1.000 truk baru yang akan dimiliki DKI telah terkoneksi dengan GPS. Suku Dinas Kebersihan serta Kepala Seksi Kebersihan di tiap Kecamatan juga telah memiliki data jumlah truk, nomor polisi, serta jalur truk yang akan dilintasi.

"Nah nanti dengan GPS akan memudahkan kami untuk, misalnya target truk ini sudah harus sampai di Bantargebang jam berapa dan balik lagi dalam kisaran waktu kapan. Jadi enggak ada lagi truk-truk DKI yang 'ngamen-ngamen' belok-belok enggak jelas, lari kesana kemari. Kalau ada yang berbuat begitu ya, kami pecat sopirnya," kata Isnawa.

Dinas Kebersihan tidak akan lagi menyewa truk sampah dari swasta mulai 1 Januari 2016 mendatang. Pada bulan Oktober ini, akan ada sebanyak 355 truk baru bermerek Hino yang beroperasi.

Ratusan truk itu sudah dibeli menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI 2015 serta pembelian menggunakan e-katalog.

Menjelang akhir tahun, Bappeda juga akan mengalokasikan bantuan tambahan anggaran di APBD Perubahan 2015 untuk pembelian sekitar 600-650 truk sampah. Truk sampah yang dibeli dilengkapi dengan GPS dan alat penampung air kotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com