Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2015, 18:23 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Permasalahan mengenai akses masuk ke lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang dibeli Pemerintah Provinsi DKI menjadi salah satu hal yang dibahas dalam rapat pansus Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan Pemerintah Provinsi DKI.

Dalam proses pembelian lahan tersebut, Dinas Kesehatan sebelumnya memberi saran mengenai lahan yang akan dibeli Pemprov DKI.

"Di kajian, Dinkes sarankan agar tanah yang dibeli harus siap bangun, bebas banjir, ada akses jalan besar, tanah dengan batas minimal tertentu," ujar salah seorang anggota Pansus, Dite Abimanyu, di Gedung DPRD DKI, Selasa (11/8/2015).

Akan tetapi, berdasarkan temuan BPK, semua hal tersebut tidak terpenuhi. Salah satunya hal yang tidak terpenuhi adalah mengenai akses jalan.

Dite kemudian menunjukkan peta lahan RS Sumber Waras kepada perwakilan eksekutif yang hadir. (Baca: BPK Permasalahkan NJOP Sumber Waras, Ini Pembelaan Pemprov DKI)

Dia menunjukkan bahwa lahan yang dibeli oleh Pemerintah Provinsi DKI berada di samping Jalan Tomang Utara. Sementara pintu akses berada di Jalan Kyai Tapa.

"Pertanyaannya, kalau Dinkes beli tanah di RS Sumber Waras yang aksesnya di Jalan Kyai Tapa, dia pakai NJOP di jalan itu. Tetapi, tim teknis cek ke lapangan, ternyata tanahnya di sini di Jalan Tomang Utara. Jadi temuan enggak seperti yang dinyatakan BPK," ujar Dite.

Lantas, jika lahan berada di Jalan Tomang Utara, ternyata lahan di tanah itu memiliki NJOP yang berbeda, yaitu Rp 7 juta. Hal ini lebih rendah dari NJOP Jalan Kyai Tapa sebesar Rp 20 juta.

Dengan demikian, wajar saja jika terjadi kelebihan bayar yang dilakukan Pemprov DKI hingga menjadi temuan BPK. Sementara jika dibuat akses baru di Jalan Tomang Utara, maka malah semakin menyalahi saran Dinkes.

Akses ke lahan tersebut seharusnya jalan besar seperti di Jalan Kyai Tapa, bukan jalan kecil di Jalan Tomang Utara. (Baca: Ahok Tentang Ciputra Bangun Mal di Lahan RS Sumber Waras)

Kepala Inspektorat DKI Lasro Marbun pun diminta untuk menjawab hal tersebut. Akan tetapi, Lasro tidak dapat menjawab.

"Karena ini sudah diaudit BPK, lalu tugas kami akan tindak lanjuti temuan BPK itu. Sekian dan terima kasih," ujar Lasro.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat pun membantu Lasro dalam menjawab hal tersebut. Menurut Djarot, ada akta pernyataan dari pihak Sumber Waras bahwa akses di Jalan Kyai Tapa bisa digunakan bersama-sama.

Akan tetapi, karena ini menjadi temuan BPK, Pemprov DKI akan tindak lanjuti persoalan akses masuk ini. "Masalah akses itu akan kita tindak lanjuti," ujar Djarot.

Anggota Pansus pun mempertanyakan jika lahan yang dibeli Pemprov DKI memiliki sengketa di kemudian hari. "Kalau sengketa kalah, akses enggak dikasih, apa jadinya?" ujar Dite.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com