"Orang pikir saya tidak sabar. Padahal, saya sudah menunggu dua tahun untuk ada transformasi di Jakarta Selatan," kata Basuki saat melantik Tri di Balai Agung, Balai Kota. (Baca: Ahok: Wali Kota Jakarta Selatan Terlalu Bela Anak Buah, Capek Saya)
Salah satu buktinya, kata dia, hampir semua lurah dan camat tidak aktif merespons berbagai aduan warga di aplikasi Qlue. Menurut Basuki, Syamsuddin melakukan pembiaran atas hal itu.
"Jakarta Selatan ini terlalu enak, tetapi joroknya minta ampun. Got dan rumput penuh sampah, semua tidak dirawat. Lurah dan camat keenakan," ucap pria yang biasa disapa Ahok itu.
Menurut dia, banyak pula permukiman liar yang tidak dibongkar serta pedagang kaki lima (PKL) yang masih merajalela. (Baca: Ini Alasan Ahok Copot Wali Kota Jakarta Selatan)
"Saya terus ingatkan wali kota terdahulu untuk hukum lurah dan camat Anda yang tidak benar kerjanya. Kalau Anda tidak berani memecat mereka, ada dua kemungkinan terjadi. Berarti Anda penakut atau terima suap," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.