Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Wali Kota Jakarta Selatan Ingin Legalkan Bangunan Salah Peruntukan

Kompas.com - 14/08/2015, 18:09 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi berencana mengusulkan penerbitan peraturan untuk melegalkan kawasan-kawasan yang telah mengalami perubahan fungsi. Ia memiliki beberapa alasan untuk usulan tersebut.

Pertama, kata dia, kawasan yang bangunannya berubah fungsi di Jakarta Selatan sudah terlalu banyak. Seiring dengan perkembangan dunia usaha, banyak keluarga yang membuka usaha di rumahnya sendiri.

"Tempat permukiman (menjadi tempat usaha) karena perkembangan zaman, perkembangan dunia usaha. Tetapi kita juga harus harus mengakomodir mereka, karena itu kesempatan-kesempatan yang mendatangkan duit," kata Tri di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (14/8/2015). (Baca: Wali Kota Jaksel Ingin Legalkan Kawasan yang Alami Perubahan Fungsi)

Alasan kedua yakni selama ini permukiman yang dijadikan tempat usaha tidak membayar retribusi kepada pemerintah. Sehingga, ketika dilegalkan, izinnya berubah menjadi tempat usaha.

Setelah izinnya berubah, maka pemilik tempat usaha itu harus membayar retribusi kepada pemerintah. Artinya, legalisasi tempat permukiman yang dijadikan tempat usaha akan menambah pendapatan asli daerah.

"Nanti dibikinin izin, harus itu. Nanti akan kena pajak. Kalau mau tetap di situ, peruntukannya diubah. Nanti pajaknya kita kenain," ujar Tri.

Saat ini, lanjut dia, karena belum berizin, maka terkadang retribusi justru ditarik secara liar oleh oknum-oknum. Sehingga, legalisasi juga berarti memperbaiki izin dari tempat-tempat usaha yang sudah telanjur berdiri itu.

"Sekarang mereka kasihan enggak ada izinnya, jadi mungkin dipalak sama oknum-oknum. Itu yang enggak kita pengen. Pemda enggak dapat apa-apa, malah larinya ke oknum-oknum," kata Tri.

Nantinya, ujar dia, tidak semua rumah di kawasan tertentu dilegalkan sebagai tempat usaha, tetapi akan dibatasi.

Sebagai informasi, saat pelantikan Tri, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sempat menyoroti banyaknya penyalahgunaan peruntukan bangunan di Jakarta Selatan.

Basuki menyebut penyalahgunaan peruntukan bangunan merupakan tugas yang harus diselesaikan oleh Tri. 

"Saya perhatikan di Jakarta Selatan itu banyak sekali rumah-rumah yang peruntukannya berubah, dan dimanfaatkan untuk usaha salon, spa, restoran dan lain-lain. Tolong diperiksa lagi izinnya dan ditindak," kata pria yang disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com