Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Bujuk APTB, Pemprov DKI Akan Minta Kuota Transjabodetabek Diperbesar

Kompas.com - 14/09/2015, 11:19 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan berupaya melobi Kementerian Perhubungan agar kuota bus berstandar bus rapid transit (BRT) untuk layanan transjabodetabek bisa mencapai 300 unit.

Hal itu dilakukan menyusul gagalnya Pemprov DKI membujuk operator layanan bus angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) bergabung di bawah manajemen PT Transjakarta.

"Saya akan meminta Kemenhub untuk merealisasikan 300 bantuan bus. Jadi kalau seumpamanya APTB tidak mau, kita ada plan B," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Andri Yansyah di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/9/2015).

Andri meyakini dengan kuota tersebut, penumpang transjakarta dari luar Jakarta dapat terlayani dengan baik oleh transjabodetabek. Ia pun optimistis penumpang akan lebih memilih naik layanan tersebut ketimbang APTB.

"Jadi, kalau APTB masih menolak, mereka akan mati sendiri," ujar Andri.

Sebagai informasi, Kemenhub sedang melaksanakan proyek perakitan 1.000 bus berstandar BRT. Perakitan 1.000 bus direncanakan akan selesai akhir tahun ini. Ribuan unit bus tersebut nantinya akan disebar ke-33 provinsi, kecuali DKI Jakarta.

Meski demikian, DKI Jakarta akan tetap terkena imbas dari adanya proyek tersebut. Sebab, akan ada sebagian kecil bus yang diberikan untuk area Jabodetabek sebagai layanan transjabodetabek yang dioperasikan oleh Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).

Namun, Kemenhub belum dapat belum dapat menentukan jumlah alokasi untuk masing-masing daerah penerima tersebut. Sebab, jumlah alokasi bus untuk masing-masing daerah akan ditentukan berdasarkan kajian yang sejauh ini masih berlangsung.

Sejauh ini, PPD telah memiliki 88 unit bus jenis tersebut. Bus-bus tersebut kini dioperasikan untuk melayani Jakarta dengan empat kawasan penyangga, meliputi Bekasi, Depok, Ciputat, dan Tangerang.

"Karena (hasil kajian) belum diterbitkan, maka kami belum bisa statement begitu (Jabodetabek dapat 300). Karena usulan besaran jumlah bus itu nantinya akan didalami lagi oleh Kemenhub," kata Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Yuyun Wahyuningrum kepada Kompas.com, Jumat (31/7/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com