Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Di Jakarta Saya Tak Butuh Orang Pintar dan Kreatif...

Kompas.com - 15/09/2015, 13:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah memanggil Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Yuli Hartono. Sebelumnya, Basuki meminta agar Yuli tegas dan merekomendasikan anak-anak buahnya yang mana saja yang layak diganti. 

"Saya tanya, 'Sudah ketemu belum ada 'permainan' di sana?' Dia jawab sudah. 'Berapa orang yang mau Anda pecat?' Dia sodorin saya tujuh sampai delapan nama (anak buah untuk diganti)," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (15/9/2015). 

Kemudian, Basuki memberi rekomendasi nama itu kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI. Dia menanyakan lagi kepada Yuli soal siapa anak buahnya yang pantas mendapat promosi.

Basuki mempersilakan Yuli merekomendasikan kepada BKD untuk melakukan psikotes. Nantinya, akan ada hasil psikotes apakah pegawai itu disarankan atau tidak disarankan pada posisi tertentu. (Baca: Ahok: Belum Setahun Memimpin, Saya Sudah Pecat 120 PNS)

"Kalau ternyata kurang kreatif, saya bisa saja terima dia karena di Jakarta saya tidak butuh orang pintar dan kreatif, tetapi hanya butuh kejujuran dan loyalitas kepada tugas dan jabatan, beres," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Basuki menegaskan, PNS DKI akan langsung dipecat jika terbukti menyalahgunakan anggaran, dipecat sebagai PNS bukan hanya diturunkan jabatan.

Sudah ada sebanyak 120 orang yang dipecat dari PNS dan lebih dari 2.500 pejabat telah didemosi (turun jabatan) dari jabatannya.

"Jadi, ini substansi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Bukan luput, justru perintahnya itu yang justru tidak dikerjakan. Ternyata yang paling efektif sekarang adalah ketika Anda memecat pejabat dan ganti dengan yang lebih baik," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com