Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Gue Nikah Cuma Dikasih Rp 100.000, Sekarang Lu Kasih Kulkas Jutaan Rupiah

Kompas.com - 15/09/2015, 11:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki pengalaman menarik ketika menjabat sebagai Bupati Belitung Timur. Basuki mengatakan, saat itu, temannya pernah berupaya memberi gratifikasi kepadanya.

Awal cerita, seorang temannya tiba-tiba mengirim sebuah kulkas berukuran besar dan harganya mahal ke rumahnya di Gantong, Belitung Timur. 

"Lalu, saya tanya ke toko pengirim yang pemiliknya juga teman saya. 'Ini siapa yang kirim kulkasnya?'. Teman saya jawab, 'Dari si A nih, Hok. Gue disuruh kirim saja ke rumah lu, mana belum dibayar kulkasnya,'" kata Basuki dalam sambutannya di Seminar Kekuatan Perempuan, Inspirasi Perubahan di Balai Agung, Balai Kota, Selasa (15/9/2015). 

Kemudian, Basuki menelepon temannya yang mengirim kulkas. "Eh ada apa ini kirim-kirim kulkas ke rumah, enggak ada angin enggak ada badai," kata Basuki kepada temannya.

"Namanya juga teman. Kalau ada teman jadi bupati, ya senang dong," cerita Basuki menirukan jawaban temannya. 

Mendengar itu, pria yang biasa disapa Ahok itu langsung berpikir temannya berupaya memberi gratifikasi kepadanya.

Selain itu, menurut Basuki, sang teman berupaya menyogok Basuki yang sudah menjadi pejabat untuk mempermudah berbagai usaha serta perizinannya.

"Dasar lu ya, pas gue nikah, gue masih inget banget lu cuma kasih gue angpau Rp 100.000. Orang turunan Tionghoa itu tradisinya mencatat angpau berapa duit. Terus waktu bapak gue meninggal yang meningalkan banyak utang, lu cuma kasih Rp 100.000 buat uang duka. Kok tumben lu sekarang kasih gue kulkas harganya jutaan rupiah," kata dia. 

Akhirnya, Basuki memutuskan untuk mengembalikan kulkas itu. Temannya protes dan tidak terima dengan sikap Basuki tersebut.

Melalui ceritanya ini, dia mengimbau para pegawai negeri sipil (PNS) DKI tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apa pun.

"Dulu ada menteri ngomong gini, 'Ini di rumah ada TV gede banget yang kasih teman saya, bukan hasil korupsi ini.' Saya tanya, 'Pas Bapak belum jadi menteri, pernah kasih Bapak TV enggak? Kalau enggak, ini pemberian TV pasti ada hubungan sama posisi Bapak sekarang,'" kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com