Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Nilai Pemprov DKI Ajari Warga Buang Sampah Sembarangan di Sunter

Kompas.com - 05/11/2015, 12:59 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta mengkritik langkah Dinas Kebersihan yang membuang sampah ke Sunter, Jakarta Utara.

Sebab, lahan yang digunakan di Sunter tersebut bukanlAah lahan yang diperuntukan bagi tempat pembuangan sampah.

Ketua Komisi D Mohamad Sanusi menilai tindakan tersebut sama saja dengan mengajarkan warga untuk buang sampah sembarangan.

"Yang di Sunter itu kan bukan tempat pembuangan sampah, di situ cuma tanah kosong. Kenapa sekarang buang sampahnya di situ? Sama saja pemerintah mengajarkan warga untuk buang sampah sembarangan," kata dia saat dihubungi, Kamis (5/11/2015).

Sanusi menilai, kondisi darurat tidak dapat dijadikan alasan untuk membuang sampah di tempat yang bukan peruntukannnya. Ia juga menyesalkan sikap arogan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dinilainya menjadi penyebab kisruh pengelolaan sampah DKI. (Baca: Rumitnya Konflik Sampah Jakarta)

Salah satu sikap Basuki yang ia sayangkan adalah ketika mantan Bupati Belitung Timur itu berselisih pendapat dengan DPRD Bekasi. Padahal, menurut Sanusi, Pemrov DKI pun tak lepas dari kesalahan.

Truk-truk sampah Pemrov DKI dinilinya melanggar jam operasional pengangkutan sampah ke Bekasi.

"Kita kan buang sampahnya di tempat oranh, ada kesepakatan, dan kita melanggar kesepakatan itu, wajar dong yang punya tempat teriak, tetapi kenapa Pak Gubernur menanggapinya berlebihan? Perlu diingat lho, Pemprov DKI belum bisa mengelola sampah sendiri," kata dia.

"Jadi, kalau belum bisa mengelola sampah sendiri, jangan belagu," sambung Sanusi. Adapun Dinas Kebersihan DKI mulai membuang sampah ke Sunter setelah truk sampah DKI dihalang-halangi untuk membuang sampah ke Tempat Pembuangan sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

Sekelompok warga menghadang truk sampah DKI di Jalan Trans-Yogi, Cileungsi, Bogor. Jalan tersebut adalah jalan yang selama ini digunakan truk-truk sampah dari Jakarta menuju TPST Bantargebang. (Baca: Polisi Bentuk Tim Khusus Awasi Penghadangan Truk Sampah DKI)

Warga yang melakukan penghadangan mengaku terganggu bau dan ceceran air sampah (lindi) dari truk sampah yang melintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com