Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Yang Saya Tahu, Otista Itu Tempat Servis Motor"

Kompas.com - 10/11/2015, 15:13 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian masyarakat rupanya mengetahui bahwa Otto Iskandar Dinata (Otista) adalah suatu jalan di Jakarta Timur yang namanya diambil dari nama seorang pahlawan.

Namun, tidak banyak warga yang mengetahui lebih jauh kisah kepahlawanan Otto Iskandar Dinata.

"Otista itu Otto Iskandar Dinata, nama pahlawan, tetapi pahlawan apa, saya enggak tahu. Itu pelajaran pas SD," kata Soni (42), salah satu pekerja yang tinggal di kawasan Jalan Otista, kepada Kompas.com, Senin (9/11/2015).

Selama ini, Otista dikenal sebagai jalan yang cukup padat karena berdekatan dengan Cawang dan Terminal Kampung Melayu.

Aktivitas di jalan tersebut terbilang ramai mengingat banyaknya kios makanan, bengkel, sekolah, hingga toko alat elektronik di sana.

Warga lainnya, Heru (39), bahkan mengaku tidak tertarik akan cerita di balik pemberian nama Otista. Ia hanya mengenal Otista sebagai lokasi salah satu bengkel sepeda motor langganannya.

"Saya bingung ya kalau ditanya begitu. Yang saya tahu Jalan Otista itu tempat saya kalau servis motor saja karena rumah saya di Jatinegara Barat, dekat dari sini," tutur Heru.

Pemberian nama Jalan Otista sebenarnya tidak berkaitan dengan sejarah Otto Iskandar Dinata yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional tersebut.

Pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI) Asep Kambali menyampaikan, cukup banyak jalan di Jakarta yang namanya diambil dari nama pahlawan.

Meskipun demikian, ada juga sejumlah jalan di Jakarta yang pemberian namanya berdasarkan peristiwa yang berkaitan dengan perjuangan atau jasa seorang pahlawan di kawasan tersebut.

Meskipun pemberian nama jalan tidak berkaitan dengan sejarah lokasi tersebut, Asep berharap, masyarakat mengetahui sedikit sejarah para pahlawan.

"Seharusnya masyarakat kalau tahu itu nama pahlawan, walaupun tidak relevan, harusnya masyarakat tahu, siapa mereka, apa jasanya," ujar Asep.

Adapun Otto Iskandar Dinata merupakan pahlawan asal Bandung, Jawa Barat, yang juga pernah diangkat menjadi Menteri Negara kabinet pertama Republik Indonesia tahun 1945.

Otto banyak berjuang di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan politik pada masanya. Mantan pemimpin surat kabar Tjahaja pada masa penjajahan Jepang itu turut punya andil dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan menjadi anggota BPUPKI dan PPKI bentukan Jepang.

Nama Otto Iskandar Dinata ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 088/TK/Tahun 1973. Otto Iskandar Dinata juga diabadikan pada salah satu sisi uang kertas pecahan Rp 20.000.

Untuk mengenang jasanya, terdapat monumen perjuangan Bandung Utara di Lembang yang bernama "Monumen Pasir Pahlawan".

Kompas Video
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com