Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakesbangpol DKI: Kita Mau Tes, 60 Desibel Itu kayak Apa Sih?

Kompas.com - 11/11/2015, 12:14 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Rationo Tuslim mengaku tidak asal-asalan dalam menyusun peraturan gubernur mengenai unjuk rasa, termasuk ketika menentukan intensitas pengeras suara.

Menurut dia, penentuan 60 desibel sebagai batas maksimal intensitas suara dalam unjuk rasa tersebut mengacu pada Keputusan Gubernur Nomor 551 Tahun 2001 tentang Penetapan Baku Mutu Tingkat Kebisingan di Jakarta.

Berdasarkan keputusan gubernur tersebut, tingkat kebisingan di ruang terbuka hijau hanya 60 desibel.

"Nah, ini yang kami ambil. Kami ini tidak mengada-ada, tetapi ada dasarnya. Jangan ada persepsi kami ngawur," ujar Rationo ketika dihubungi, Rabu (11/11/2015).

Meski demikian, Rationo menyadari bahwa aturan ini tak mungkin dipatuhi para pengunjuk rasa. Sebab, menurut dia, penggunaan sound system dalam unjuk rasa cenderung menghasilkan intensitas suara lebih dari 60 desibel.

"Sekuat-kuatnya suara manusia, kalau enggak pakai sound system, enggak bisa mencapai 60 desibel," ujar dia.

Untuk memastikan ucapannya, Rationo berencana untuk mengukur intensitas suara yang bisa diterapkan dalam aksi demo. Dia akan menguji sekeras apa suara 60 desibel itu di Balai Kota DKI.

Hasilnya bisa saja digunakan untuk melengkapi pergub unjuk rasa yang hingga kini belum resmi ditetapkan. (Baca: Menurut Ahok, Pengeras Suara Unjuk Rasa Akan Tetap Dibatasi)

"Makanya hari Jumat nanti mau kita tes, 60 desibel itu kayak apa sih. Nanti kami pinjam alatnya dari BPLHD (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah)," ujar Rationo.

Dalam rapat bersama Komisi A kemarin, Ketua Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia DKI Jakarta Rio Ayudhia Putra menilai, pembatasan tingkat kebisingan pengeras suara unjuk rasa sebesar 60 desibel tidak masuk akal.

Ia melontarkan pernyataan itu untuk menanggapi Peraturan Gubernur Nomor 228 tentang Pengendalian Pelaksanaan Penyampaian Pendapat di Muka Umum pada Ruang Terbuka. Pergub ini membatasi pengeras suara unjuk rasa maksimal 60 desibel. (Baca: "60 Desibel Itu seperti Orang 'Ngobrol', Bagaimana Mau Demo?")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Megapolitan
Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Megapolitan
Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Megapolitan
Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Megapolitan
Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Megapolitan
Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Megapolitan
JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jaklingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jaklingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Megapolitan
Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset' Ditangkap

1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset" Ditangkap

Megapolitan
'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

"Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com