Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jenuhnya" Bandara Soekarno-Hatta Kini

Kompas.com - 17/11/2015, 08:34 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, menghadapi kesulitan dalam hal kapasitas penumpang.

Sarana dan gedung terminal diperkirakan tidak lagi mampu menampung jumlah penumpang yang terus meningkat setiap tahun.

Berdasarkan data dari PT Angkasa Pura II, daya tampung terminal di Bandara Soekarno-Hatta per tahun adalah 22 juta penumpang.

Sedangkan, di akhir tahun 2014, tercatat ada 58 juta penumpang yang datang dan pergi melalui bandara ini.

Diperkirakan, akhir tahun 2015 nanti, angka tersebut akan meningkat hingga mencapai 62 juta penumpang.

Kondisi bandara yang padat dan "jenuh" ditambah dengan yang terjadi di runway atau landasan pacu.

Berdasarkan data terakhir, dalam satu jam, di dua runway Bandara Soekarno-Hatta, ada 72 kali pergerakan pesawat, baik yang akan terbang maupun yang mendarat.

"Pada titik-titik tertentu, itu sudah jenuh, atau sudah lewat dari angka 72 movement itu tadi. Titik tertentu itu adalah golden time, yaitu waktu yang paling diminati airline untuk datang maupun berangkat," kata Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura II Agus Haryadi kepada Kompas.com, Selasa (17/11/2015).

Golden time di Bandara Soekarno-Hatta ada dua, yaitu pukul 05.00 WIB sampai 09.00 WIB dan pukul 15.00 WIB sampai 20.00 WIB.

Prediksi untuk golden time akan lebih tinggi lagi saat akhir pekan maupun peak season. Terlebih, masih ada maskapai penerbangan yang masih mengincar slot di golden time tersebut.

Kembali soal landasan pacu. Kondisi saat ini, pesawat membutuhkan waktu yang cukup lama untuk persiapan, mulai dari pesawat bergerak ke posisinya, bersiap untuk terbang, sampai lepas landas.

Agus mencontohkan, lama perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Yogyakarta bisa dua kali lipat, dari waktu yang seharusnya hanya 40 menit, bisa jadi satu setengah jam.

"Kesempatan pesawat untuk push back sampai clear untuk dia take off, itu bisa 30 sampai 40 menit. Coba bayangkan, hanya untuk menunggu di sisi udara selama itu. Kalau begini kan orang bisa berpikir, buat apa saya naik pesawat, mendingan saya naik kereta, kan begitu," tutur Agus.

Segala "kejenuhan" itu diyakini hanya bisa ditangani dengan menambah daya tampung di bandara. Saat ini, pembangunan perluasan Terminal 3 masih berlangsung.

Diperkirakan, perluasan Terminal 3 nanti dapat menampung 25 juta penumpang per tahunnya.

Selain itu, pembangunan runway ketiga dinilai ikut mendesak. Jika terminal dibangun tanpa runway yang memadai, maka dapat diibaratkan dua keluarga menempati satu rumah yang hanya cukup untuk satu keluarga.

Pihak PT Angkasa Pura II bersama Pemerintah Kabupaten Tangerang berkoordinasi untuk mengurus pembebasan lahan seluas 830 hektar yang ada di lima desa, yakni Desa Teluk Naga, Bojong Renged, Kebon Cau, Rawa Rengas, dan Rawa Burung.

Kelima desa ini berada di kawasan Teluk Naga dan Kosambi. Rencananya, jika proses pembebasan lahan tidak ada kendala, pembangunan runway ketiga akan dimulai bulan Maret 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com