Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Kasus UPS Ini karena Ahok, Dia yang Mengadakan Lelang

Kompas.com - 25/11/2015, 15:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas pengadaan uninterruptible power supply (UPS).

"Yang paling bertanggung jawab dalam kasus UPS itu adalah saudara gubernur," ujar Lulung di Kompleks Mabes Polri, Selasa (25/11/2015).

Menurut Lulung, lelang UPS tersebu tidak akan terjadi tanpa persetujuan Basuki. (Baca: Lulung: Ahok Sudah Dapat Diduga Menjadi Tersangka Kasus UPS)

"Karena dialah yang buat SPD (Surat Penyedia Dana). Tanpa dia, SPD lelang (UPS) tidak akan terjadi. Jadi Ahok sudah dapat diduga menjadi tersangka dalam kasus UPS," lanjut dia.

Lulung menambahkan, pengadaan UPS adalah inisiatif pemerintah daerah, bukan wewenang DPRD seperti yang disebutkan salah seorang tersangka dalam kasus ini, yakni Firmansyah.

"Jadi kasus ini pertama karena Ahok, dia yang mengadakan lelang, bukan karena Fahmi minta anggaran," ujar Lulung tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

Lulung mendatangi gedung Bareskrim Mabes Polri untuk diperiksa sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan UPS. (Baca: Haji Lulung Diperiksa Bareskrim Soal Pengadaan UPS)

Dalam pemeriksaan, Lulung diajukan enam pertanyaan seputar proses lelang. Lulung mendatangi Kompleks Mabes Polri pukul 10.30 WIB dan selesai pukul 11.30 WIB.

Terkait kasus UPS, polisi menetapkan empat tersangka. Dalam penyidikan pertama, polisi menetapkan Alex Usman dan Zaenal Soleman sebagai tersangka.

Alex diduga melakukan korupsi sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat.

Sementara itu, Zaenal diduga melakukan korupsi sebagai PPK pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat.

Perkara Alex sudah diproses di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jakarta. (Baca: Lulung Beri Keterangan yang Bisa Bikin Ahok Jadi Tersangka Kasus UPS)

Adapun berkas Zaenal baru dilimpahkan ke kejaksaan pada 2 Oktober 2015 lalu dan masih menunggu P-21 atau dinyatakan lengkap.

Pada penyidikan selanjutnya, polisi menetapkan Anggota DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014, Muhammad Firmansyah dan Fahmi Zulfikar sebagai tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jalingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jalingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Megapolitan
Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset' Ditangkap

1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset" Ditangkap

Megapolitan
'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

"Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Megapolitan
Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Megapolitan
Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Megapolitan
Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Megapolitan
39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com