Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Motor Capai 2 Juta, Pengguna KRL Hanya 359.000 Orang

Kompas.com - 28/12/2015, 11:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Data Badan Pusat Statistik DKI Jakarta tahun 2015 yang dimiliki PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menunjukkan, setiap harinya ada 3.566.178 warga komuter dari kawasan penyangga yang masuk ke Jakarta.

Dari jumlah tersebut, hanya 359.598 orang yang telah menggunakan kereta rel listrik (KRL) commuter line.

Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhila mengatakan, jumlah pengguna KRL masih lebih kecil dibanding pengguna kendaraan pribadi yang mencapai 455.044 orang, dan sepeda motor yang mencapai 2.075.159 orang.

"Jumlah pengguna KRL hanya 10 persen," ujar dia dalam diskusi di Jakarta, Senin (28/12/2015).

Menurut Fadhila, masih kecilnya persentase jumlah penumpang KRL menandakan belum adanya kenaikan jumlah yang signifikan dari penumpang yang sebelumnya merupakan pengguna kendaraan pribadi.

Meski demikian, Fadhila menyatakan, pihaknya akan berusaha untuk meningkatkan persentase penumpang KRL. Cara yang dilakukan antara lain dengan perbaikan sarana dan prasarana yang dapat membuat orang nyaman menggunakan KRL.

"Kami menargetkan, tahun depan, kue (persentase) yang kita punya sudah lebih besar," ujar Fadhila.

Berdasarkan data BPS DKI, selain yang menggunakan KRL, mobil, dan sepeda motor, ada 603.207 warga komuter dari kawasan penyangga yang menggunakan kendaraan umum lainnya, ada 58.485 orang yang memilih berjalan kaki dan bersepeda, dan 14 265 orang menggunakan moda transportasi lainnya.

Jumlah penumpang KRL pada tahun 2015 tercatat mencapai 253.355.851 jiwa, lebih banyak dari tahun 2014 yang mencapai 206.783.321 jiwa, dan tahun 2013 yang mencapai 157.638.362 jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com