Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Nilai Rute Kopaja Terintegrasi Transjakarta Hanya Untungkan Operator

Kompas.com - 31/12/2015, 15:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku gerah memperhatikan kinerja PT Transjakarta.

Menurut Basuki, direksi PT Transjakarta tidak bekerja dengan baik. Basuki mencontohkan kinerja PT Transjakarta dalam menetapankan rute kopaja terintergasi transjakarta.

"Saya kemarin rapat dan bilang 'kalian (direksi PT Transjakarta) tidak benar'. Masa kopaja yang model transjakarta itu dikasih ke rute yang enggak ada orangnya? Keenakan dong (operator) dapat rupiah per kilometernya banyak," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (31/12/2015). 

Di lain pihak, PT Transjakarta tidak menambah unit bus di rute yang banyak penumpangnya tersebut. (Baca juga: Operasi Bus Pengumpan Dinilai Belum Jelas)

Padahal, menurut Basuki, kopaja terintegrasi transjakarta yang difungsikan sebagai bus pengumpan itu seharusnya ditempatkan di koridor yang banyak penumpangnya.

Dengan demikian, masyarakat lebih diuntungkan. "Kurang ajar kan? Ah sudah terlalu banyak, saya curiga apa ada permainan," kata Basuki.

Seharusnya, lanjut dia, permasalahan bus Transjakarta ini sudah dapat teratasi tahun ini dengan mengalihkan pembelian bus dari Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta ke PT Transjakarta.

Namun, hingga kini, pembelian bus oleh PT Transjakarta belum mencapai target.

"Saya sudah marah-marah, baru bilang mau beli (bus), masa saya yang mesti urusin kamu? Sudahlah aku sudah males, daripada pusing, ganti sajalah (direksi PT Transjakarta)," ujar Basuki.

Hingga kini, ada kurang lebih 100 dari 320 bus pengumpan yang mulai diuji coba beroperasi di tiga rute.

Ketiga rute tersebut adalah Ragunan-Monas, Ragunan-Dukuh Atas, dan Monas-Pantai Indah Kapuk (PIK). (Baca: Ini Rute yang Akan Dilayani Kopaja Terintegrasi Transjakarta)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com