Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sianida, Racun yang Diduga Menewaskan Mirna...

Kompas.com - 11/01/2016, 04:31 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Prof Dr Hardinsyah mengatakan bahwa kopi tidak mengandung zat jenis sianida.

Menurut dia, kopi bukan sumber zat gizi, jadi tidak mungkin membahayakan.

"Kopi lebih banyak kafein dan zat anti-oksigen, B1, mineral. Namun karena diminumnya sedikit, orang ngopi bukan mengharapkan itu, melainkan hanya untuk stimulan agar tidak ngantuk atau menjaga stamina," kata dia saat dihubungi Antara News via telepon, Minggu (11/1/2016).

Hardinsyah mengungkapkan bahwa zat jenis sianida biasanya ditemukan pada singkong yang beracun.

Sementara itu, singkong merupakan salah satu bahan untuk membuat creamer yang biasa ditambahkan saat menikmati kopi.

Hal senada juga disampaikan spesialis jantung RS Bunda, dr Dicky Armein Hanafy. "Pada umumnya, kopi tidak mengandung sianida," ujar dia.

"Sianida merupakan racun paling mematikan yang merusak sistem saraf sentral dan sistem saraf otot," sambung dia.

Menurut dia, sianida menyerang semua jaringan sehingga tidak terjadi pertukaran oksigen atau disebut mengalami hipoksia, yakni kekurangan oksigen dalam jaringan.

"Dengan demikian, kalau memang sianida masuk ke dalam tubuh, itu menyebabkan koma, kejang-kejang, dan gagal jantung. Namun, tergantung dosisnya. Kalau ringan, mungkin hanya sesak napas, sakit kepala, mual," kata dia.

Spesialis jantung Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, dr Siska S Danny, SpJP, mengungkapkan bahwa sianida merupakan zat toksik yang menghalangi sel manusia menggunakan oksigen sehingga menyebabkan kematian.

Penyidik Polda Metro Jaya menduga, Wayan Mirna Salimin atau Mirna (27) meninggal dunia akibat zat korosif yang menyebabkan kerusakan pada lambung.

Dugaan kerusakan lambung Mirna muncul akibat adanya zat korosif jenis sianida berdasarkan ciri reaksi korban, seperti kejang atau mulut mengeluarkan buih.

Mirna meninggal dunia seusai meminum kopi Vietnam di kafe O di West Mall Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com