Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Perumahan DKI Ketakutan Saat Terima Gratifikasi Rp 10 Miliar

Kompas.com - 12/01/2016, 19:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Ika Lestari Aji merasa ketakutan ketika menerima banyak gratifikasi dari pihak lain. Hal itu diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. 

Basuki menjelaskan, Ika menerima banyak gratifikasi melalui kegiatan pembebasan lahan.

"Agen properti saja bisa dikasih komisi 2,5 persen, masak (PNS) DKI enggak. Nah, yang kasih komisi ke DKI banyak juga lho, sampai miliaran rupiah dan Bu Ika ini ketakutan," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (12/1/2016). 

Kemudian Ika melapor kepadanya. Ika menceritakan bahwa tak hanya dirinya yang menerima gratifikasi, tetapi juga para anak buahnya, termasuk para kepala bidang. Kemudian, Basuki bertanya berapa jumlah uang yang diterima Ika.

"Saya pikir Rp 1 juta atau Rp 10 juta, ternyata dia bilang (gratifikasi) sampai miliaran. Wah, saya bilang, satu rupiah saja harus lapor ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), apalagi banyak," kata Basuki. 

Kemudian Ika bertanya apakah ia akan terbebas dari pidana jika melaporkan gratifikasi ini kepada KPK. Basuki pun menyebutkan, Ika beserta anak buahnya akan terbebas dari pidana. Ika melaporkan gratifikasi kepada Basuki pada Jumat (8/1/2016) lalu.

Pada hari Senin (11/1/2016), Ika ditemani oleh staf pribadi Basuki melaporkan gratifikasi yang diterima ke KPK.

"Dinas Perumahan lapor sampai Rp 10 miliar dan ini (pengembalian gratifikasi) paling besar sepanjang sejarah KPK. Karena sebelumnya kan Pak Sudirman Said (Menteri ESDM) yang ada (kembalikan gratifikasi) cincin berlian Rp 4,5 miliar," kata Basuki. (Baca: Ahok Banggakan Tiga Pejabat Ini karena Laporkan Gratifikasi ke KPK )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com