Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Bus "Feeder" Gratis untuk Warga Rusun Marunda Tak Selalu Mengecek Identitas Penumpang

Kompas.com - 18/01/2016, 17:46 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bus pengumpan atau feeder di Halte Rusunawa Marunda khusus diadakan untuk melayani penghuni rusunawa tersebut.

Namun, pada hari kedua bus ini beroperasi, Senin (18/1/2016), petugas atau pengemudi transjakarta tidak selalu mengecek KTP penumpang yang naik bus tersebut.

Petugas tampak tidak selalu memastikan apakah penumpang bus adalah warga Rusunawa Marunda atau bukan.

Jika penumpang adalah penghuni Rusunawa Marunda, maka mereka boleh naik bus secara gratis. (Baca: "Feeder" Transjakarta ke Marunda Belum Angkut Penumpang di Titik Pemberhentian)

Sementara itu, mereka yang bukan penghuni Rusunawa Marunda akan dikenakan biaya Rp 3.500.

Menurut pantauan Kompas.com di Halte Rusunawa Marunda, pengemudi transjakarta langsung mempersilakan penumpang di halte untuk naik ke bus.

Di dalam bus, pengemudi tidak mengecek KTP penumpang. "Enggak usah saya cek, ya, ini dari Marunda semua kan?" tanya pengemudi bernama Lutfi kepada penumpang.

"Iya, Pak, orang-orang sini juga, kok," jawab seorang ibu.

"Kalau saudara saya mau naik bus, gratis juga kan, Pak?" kata seorang ibu lainnya. Saat ditanya seperti itu, Lutfi hanya tertawa.

Menurut sejumlah pengemudi transjakarta, sampai hari ini jumlah penumpang bus pengumpan belum banyak, terlebih lagi penumpang yang naik dari Halte Tanjung Priok.

Hal ini berbeda dengan kondisi di Halte Rusunawa Marunda. (Baca: Ini Alasan Warga Rusun Marunda Pilih Naik Bus "Feeder")

Petugas di Halte Rusunawa Marunda itu secara jelas menanyakan terlebih dahulu apakah penumpang yang akan naik tersebut adalah warga Rusun Marunda atau bukan.

Jika penumpang merupakan penghuni Rusunawa Marunda, mereka cukup menunjukkan KTP atau KJP untuk bisa menggunakan layanan transjakarta dan bus pengumpan gratis.

Adapun transjakarta gratis yang melayani rute ke Rusunawa Marunda ini adalah bus berukuran sedang.

Pada tahap awal, ada lima bus yang dikerahkan untuk layanan gratis tersebut. (Baca: Usai Dikritik Ahok, Bangku Bus "Feeder" Transjakarta Akan Diubah)

PT Transjakarta membuka kemungkinan untuk menambah bus jika layanan ini banyak diminati warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com