Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Ahok, Penggerebekan Narkoba di Berlan Berawal dari Temuan Saat Razia Rumah Kos

Kompas.com - 20/01/2016, 17:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, penggerebekan bandar narkoba di Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur, berawal dari razia rumah kos di sana.

Dalam razia itu ditemukan indikasi penggunaan narkoba oleh warga. (Baca: Warga Dekat Kompleks Berlan Sudah Lama Resah akan Aktivitas Terkait Narkoba di Lingkungannya)

"Maka kami minta polisi untuk menangkap," kata Basuki seusai peresmian ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Duri Pulo, Jakarta, Rabu (20/1/2016). 

Basuki mengaku tidak menyangka apabila sekelompok orang tak dikenal tiba-tiba menyerang polisi yang melakukan penggerebekan di lokasi tersebut.

Menurut Basuki, saat itu polisi tidak siap menghadapi warga, apalagi yang tidak membawa senjata.

"Tetapi, dengan pengalaman seperti ini, saya kira Polda akan melengkapi anggotanya dengan senjata yang lengkap," ujar Basuki.

Basuki juga berjanji akan menelusuri pihak-pihak yang berkaitan dengan penyerangan polisi.

"Mesti dicek, jangan-jangan oknum RT atau RW-nya ada juga yang terlibat enggak? Masak kamu enggak tahu di situ ada main sabu-sabu atau narkoba," kata Basuki.

Sebelumnya diberitakan, dalam penggerebekan di dekat Kompleks Berlan, polisi dikeroyok sejumlah orang tak dikenal. 

Bripka Taufik Haryadi dan seorang informan berinisial J, menceburkan diri ke Sungai Ciliwung yang berada persis di belakang rumah. Keduanya pun tewas.

Selain itu, Panit Narkoba Polsek Senen, Iptu Haryadi Prabowo memimpin penggerebekan tersebut mengalami luka bacok. (Baca: Seruan Provokator Serang Polisi Bermula dari Rumah Mami Y di Berlan)


Kompas TV Ahok Siap Berantas Narkoba Di Jakarta


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com