Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Rusun Tipar Cakung Ilegal Terancam Dikeluarkan Paksa

Kompas.com - 02/02/2016, 19:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Rusun Tipar Cakung di Cakung, Jakarta Timur akan mengeluarkan penghuni rusun berinisial HP yang diduga menempati rusun yang bukan haknya, atau tidak sesuai dengan surat penetapan (SP).

Kepala Pengelola Rusun Tipar Cakung Alboin Sitorus mengatakan, penghuni rusun berinisial HP itu hanya salah satu dari belasan penghuni akan dikeluarkan, Rabu (3/2/2016) besok.

"Kami tetap mau eksekusi. Jadi saya besok tetap mau suruh dia keluar. Total ada 18 yang disegel, jadi termasuk dia besok kami minta untuk keluar," kata Alboin, saat dihubungi, Selasa (2/2/2016).

Alboin mengatakan, pihaknya besok akan mengundang para penghuni rusun yang unitnya telah disegel. (Baca: Pengelola Rusun Tipar Cakung Sempat Didatangi Prabowo Soenirman)

Mereka akan diminta untuk mengosongkan tempat tinggal di rusun itu. "Kan itu juga sudah disegel tuh, nanti kita juga mau ngundang yang punya rumah untuk mengosongkan unit tersebut," ujar Alboin.

Para penghuni yang unitnya disegel ini rata-rata menempati unit yang bukan haknya. Unit tersebut telah berpindah tangan ke mereka dari pemilik sahnya.

Alboin juga menyatakan bahwa ia tetap akan mengusir yang bukan penghuni sah rusun meskipun mereka membayar lunas biaya sewa.

"Enggak bisa, dia bukan atas nama dia itu. Kalau sekarang kan sistemnya auto debet juga. Jadi yang bayar harus yang punya langsung, harus atas nama yang punya yang bayar ke bank DKI," ujar Alboin.

Pihaknya berharap penghuni yang diminta keluar ini kooperatif untuk mengosongkan unit rusun yang ditempati mereka.

Kendati demikian, Alboin masih memberi kesempatan mereka untuk menetap maksimal satu pekan sambil mencari tempat tinggal baru.

Syaratnya, para penghuni rusun ini harus membuat surat pernyataan terlebih dahulu. (Baca: Ini Kata Oknum Penghuni Rusun Tipar Cakung soal Memo Prabowo Soenirman)

Namun, jika masih tidak mau keluar, mereka terancam dipindahkan secara paksa. "Kalau enggak mau nanti tetap kami keluarkan paksa," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Gibran Rakabuming Sumbang Sapi Seberat 500 Kg ke Masjid Agung Al-Azhar

Gibran Rakabuming Sumbang Sapi Seberat 500 Kg ke Masjid Agung Al-Azhar

Megapolitan
Habis Isi Bensin, Motor Pedagang Tahu Bulat Hangus Terbakar di Pamulang

Habis Isi Bensin, Motor Pedagang Tahu Bulat Hangus Terbakar di Pamulang

Megapolitan
Mendiang Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Puluhan Tahun Tak Dapat Bantuan gara-gara Tak Urus Administrasi

Mendiang Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Puluhan Tahun Tak Dapat Bantuan gara-gara Tak Urus Administrasi

Megapolitan
Ingin 'Naik Kelas', Pemilik Konfeksi di Tambora Harap Ada Binaan dari Pemerintah

Ingin "Naik Kelas", Pemilik Konfeksi di Tambora Harap Ada Binaan dari Pemerintah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com