Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahsraf Ali: Pertemuan Golkar dengan Yusril Bukan Konteks Mendukung

Kompas.com - 10/03/2016, 14:16 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar membantah mendukung pengamat hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI 2017.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Golkar, Ahsraf Ali megatakan, pertemuan Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta dengan Yusril di kantor Yusril pada Senin (7/3/2016) hanya sekadar silaturahmi.

Belum ada keputusan bahwa partai berlambang beringin itu bakal mengusung Yusril.

"Setahu saya kehadirnya saya ke sana bukan konteks mendukung," kata Ashraf kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (10/3/2016).

Ashraf melanjutkan, Ketua DPD Golkar DKI Jakrta, Fuad Hasan Mansyur, belum menentukan siapa calon yang didukung partainya dalam Pilkada 2017 nanti. (Baca juga: Pengacara Azis: Ahok Enggak Lama Lagi Diganti Yusril).

Oleh karena itu, dia menilai informasi yang kini beredar di masyarakat soal dukungan Golkar ke Yusril tersebut perlu diluruskan.

"Iya emang harus dibantah, ya itu harus diluruskan. Kami datang ke sana dalam konteks silaturahmi. Boleh dong kita silahturahmi," kata Ashraf.

Meskipun demikian, Ashraf tak menampik bahwa dalam pertemuan dengan Yusril, pihaknya membicarakan soal Pilkada DKI.

Tak hanya itu, menurut dia, Golkar dan Yusril juga membahas persoalan lain.

"Apalagi Yusril tokoh nasonal, keputusan MA dan segalanya. Banyak hal dibicarakan, bukan pencalonan saja," ujarnya.

Dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada 8 Maret 2016 lalu, Yusril menyebut Fraksi Golkar di DPRD DKI Jakarta sepakat mendukungnya untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta.

Namun, keputusan tersebut tergantung oleh DPD 1 dan DPP Golkar. (Baca: Efektifkah Cara Yusril Sowan ke Tokoh dan Petinggi Parpol?).

"Saya sudah melakukan pembicaraan. Dialog dengan beberapa partai. Terakhir, rombongan anggota DPRD DKI dari Fraksi Golkar datang berbincang-bincang di kantor, dipimpin ketua fraksi," kata Yusril.

"Kami (Fraksi Golkar), Pak Yusril, sepakat bulat mendukung anda. Tapi keputusan ada di DPD Golkar DKI dan DPP," kata Yusril yang menirukan ucapan salah satu anggota Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com