Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda: Kelompok Pencuri Kabel Gorong-gorong Kadang Jadi Pemulung

Kompas.com - 11/03/2016, 15:23 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan bahwa kelompok pencuri kabel di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan adalah pemulung.

Mereka beralih mencuri kabel karena hasil memulung kurang memuaskan.

“Kelompok gorong-gorong ini kadang-kadang memulung, tetapi memulung pendapatannya kecil, ini pendapatannya besar,” kata Tito saat mengumumkan tersangka kasus pencurian kabel di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/3/2016).

Menurut dia, isi kabel yang berupa tembaga tersebut bernilai tinggi. Jika dijual, harganya bisa mencapai Rp 40.000 per kilogram.

“Ada juga timah di atas Rp 12.000 per kilogram, sedangkan besi harganya lebih kurang Rp 3.000-an,” sambung Tito.

Dalam menjalankan aksinya, kelompok pencuri ini masuk ke gorong-gorong dan bertahan di sana hingga dua atau tiga hari.

Setelah nasuk, kelompok ini mengupas kabel dan mengambil dalamnya. “Dalamnya ini ada tembaga-tembaga seperti ini dan dipotong-potong satu meter, 30 sentimeter, sesuai ketentuan,” sambung Tito.

Kelompok ini biasa masuk gorong-gorong pada malam hari dan keluar gorong-gorong pada malam berikutnya.

Tito mengatakan bahwa kelompok pencuri ini sudah beraksi sejak 2013. Ia pun mengaku tidak heran dengan aksi pencurian kabel di gorong-gorong.

“Karena juga pada waktu saya reserse di Polda, ada kelompok-kelompok yang memang spesialis menggali gorong-gorong, tapi modusnya mencuri di gedung, kantor, toko dan lain-lain dengan cara menggangsir," tutur Tito.

"Nah ini sama, mirip-mirip juga, jadi mereka menganggsir untuk mengambil kabel-kabel ini. Itu sudah lama tahun 2012 pernah diungkap Polsek Gambir tapi tidak ramai sehingga akhirnya diugkap lagi oleh Dirkrimsus,” sambung dia.

Selain itu, Tito menyampaikan, pencurian isi kabel yang terjadi di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan, dipicu adanya jaringan kabel lama milik PLN dan Telkom yang tidak diangkat.

Dua BUMN itu tidak mengangkat kabel lama mereka dari gorong-gorong karena biaya untuk mengangkat kabel yang tergolong mahal.

Apalagi, bagi dua BUMN itu, kabel-kabel lama tersebut tidak memiliki nilai ekonomis lagi.


"Nah kenapa ini bisa terjadi? Karena ada jaringan kabel lama baik PLN maupun Telkom. Perusahaan menganggap itu tidak memiliki nilai ekonomis lagi, kemudian tidak diangkat karena makan biaya tinggi," ujar Tito.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com