Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusun di 8 Lokasi di Jakarta Ditargetkan Selesai Tahun Ini

Kompas.com - 28/03/2016, 21:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Pemprov DKI Jakarta memastikan sebanyak 2.394 unit rumah susun sewa yang tersebar di delapan lokasi selesai terbangun tahun ini. Kedelapan titik rusunawa itu merupakan bagian dari rencana pembangunan rusunawa di 39 titik di wilayah DKI Jakarta pada 2016-2017.

Data dari Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta, kedelapan titik rusunawa itu, sesuai perencanaan, ada di KS Tubun, dan Lokasi Binaan Rawa Buaya di Jakarta Barat; Rawa Bebek, Cakung Barat, Jatinegara Kaum, Jalan Bekasi Km 2, dan Pinus Elok di Jakarta Timur, serta Marunda, Jakarta Utara.

Di delapan lokasi itu akan dibangun total 2.394 unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Di KS Tubun dan Lokasi Binaan Rawa Buaya akan berbentuk tower (menara), di enam lokasi lainnya berbentuk blok.

Namun, saat didatangi, Minggu (27/3), proyek pembangunan rusunawa di Jalan KS Tubun dan Lokasi Binaan Rawa Buaya, Jakarta Barat, ternyata tengah terhenti. Berdasarkan pantauan, di kedua lokasi itu sudah terbangun kerangka konstruksi dari pilar-pilar baja. Menurut warga dan petugas keamanan setempat, menurut rencana Pemprov DKI akan membangun menara 16 lantai di lokasi itu.

Di rusun KS Tubun, area di sekitar proyek tertutup seng rapat setinggi lebih kurang 2 meter. Tak sembarang orang boleh masuk ke area proyek. Pengunjung keluar-masuk melalui pintu gerbang besi yang dijaga petugas. Di dalam area proyek terdapat beberapa mobil yang diparkir. Menurut warga sekitar, sudah sejak Desember 2015 karyawan proyek tidak bekerja.

Di area tanah kosong itu juga terlihat sudah berdiri tiga kerangka blok rusun. Di dalam plang informasi tertulis pelaksana proyek PT Totalindo Eka Persada. Petugas keamanan mendapatkan informasi proyek dilanjutkan April ini. Khusus proyek awal dimulai Agustus 2015 dan selesai Desember 2015.

"Untuk lebih jelasnya, silakan hubungi pihak kantor. Kami hanya bertugas menjaga area rusun," kata si petugas.

Di rusun Rawa Buaya juga terlihat kerangka bangunan setinggi empat lantai sudah terbangun. Area disterilkan dari pengunjung dan ditutup rapat oleh seng setinggi 2 meter. Lili, petugas keamanan proyek, mengatakan, di lokasi itu menurut rencana akan ada bangunan pasar dan rusun 16 lantai seperti di rusunawa Tambora, Jakarta Barat.

Namun, informasi di papan yang dipasang di depan proyek menyebutkan pelaksana proyek PT Jaya Konstruksi. Proyek dimulai sejak Agustus 2015 dan selesai akhir 2015.

Pekerja lajang

Sejumlah blok rusunawa tengah dibangun di kawasan Rawa Bebek, tepi jalan inspeksi Kanal Timur, Cakung, Jakarta Timur. Rusunawa dibangun beberapa pengembang di Jakarta. Di areal itu berdiri enam blok berisi 750 unit. Enam blok rusunawa itu khusus untuk pekerja lajang. Unit yang disediakan berupa ruang berisi satu tempat tidur tingkat, dua meja belajar, lemari pakaian, dan kamar mandi.

Dimas (20), salah seorang penghuni, mengaku rusunawa itu hanya disewakan kepada pekerja lajang. Setiap kamar disewakan Rp 460.000 per bulan dan dapat dihuni dua orang. "Saya satu kamar bersama teman. Masing-masing bayar Rp 230.000 per bulan," kata pekerja swasta itu.

Proses lelang

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta Ika Lestari Aji, Kamis (24/3), memaparkan, rusunawa di delapan lokasi itu sudah dalam proses lelang. "Targetnya April bisa dibangun sehingga September-Oktober 2016 ditargetkan unit-unit tersedia," ujar Ika.

Penyediaan rusunawa, seperti yang sering diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, adalah untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi warga yang terkena program pemerintah, di antaranya seperti penggusuran ataupun relokasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com