Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Mula Warga Padati Pasar Ikan, Berawal dari Tinggal di Kios

Kompas.com - 02/04/2016, 19:26 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramai dan padatnya kawasan Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta Utara kini, tak lepas dari sejarahnya bagaimana tempat itu dulu ditempati. Menurut Kepala Museum Bahari Husnison Nizar, dahulu tempat itu memang berfungsi sebagai pasar, tempat pelelangan ikan, serta sebuah tempat yang menjual akuarium.

"Dibilang nama tempatnya Pasar Ikan ya karena dulu ada pasar ikan di sana. Di dekat sana, ada juga tempat pelelangan ikan yang bisa dibilang tertua di Jakarta. Sekarang gedungnya sudah hancur," kata Husnison.

Kondisi saat itu, kapal-kapal dari Pelabuhan Sunda Kelapa dapat dengan mudah merapat ke sana. Bagian depan Museum Bahari yang sekarang dipenuhi oleh toko-toko pun dulunya adalah laut tempat kapal merapat membawa rempah-rempah.

Seiring berjalannya waktu, kawasan itu berangsur sepi dari aktivitas kebaharian, terlebih setelah VOC sudah tidak berkuasa di sana. Pasar ikan dan tempat pelelangan ikan yang cukup besar itu pun mulai ditempati oleh warga yang lama kelamaan berkembang sendiri menjadi sebuah permukiman padat penduduk.

"Orang-orangnya dulu tinggal di kios dalam pasar. Lama-lama pada bangun rumah dan berkembang sendiri," tutur Husnison. (Baca: Pemprov DKI Dinilai Belum Punya Konsep Penataan Kawasan Wisata di Pasar Ikan)

Tempat yang masih aktif hingga saat ini adalah Pelabuhan Sunda Kelapa yang berjarak tidak jauh dari kawasan Pasar Ikan. Itulah mengapa tempat di sana disebut Pasar Ikan, meski tidak menjual ikan lagi saat ini.

Masyarakat yang ingin mencari ikan justru memilih untuk ke daerah Muara Angke. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan penertiban dalam rangka merevitalisasi kawasan wisata bahari di sana.

Tahap pertama penertiban adalah dengan memindahkan 4.929 jiwa yang terdampak penertiban, yaitu di RT 01, 02, 11, dan 12 dalam RW 04 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Dari pantauan fisik, bangunan yang paling terlihat terkena penertiban adalah yang berdiri di bantaran Sungai Ciliwung. Bangunan tersebut berderet berdiri hingga ke muara Sungai Ciliwung di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com