Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir, Senang, dan Untung di Rusunawa Baru

Kompas.com - 04/04/2016, 19:13 WIB

KOMPAS.com - Malam minggu di Rusunawa Jatinegara Barat sama seperti suasana malam minggu di permukiman lain. Keramaian di lokasi ini terasa pukul 20.00-23.00.

Warga dari berbagai usia saling bercengkerama secara berkelompok di sejumlah lokasi di rusunawa.

Hendra (32), penghuni rusunawa, setiap malam minggu mengawasi kedua anaknya yang berusia 6 tahun dan 3 tahun bermain di fasilitas bermain anak.

Pengawasan terhadap anak sudah dilakukan sewaktu mereka tinggal di Kampung Pulo.

Kini, pengawasan itu ditingkatkan. Selain karena tinggal di lantai atas, mereka juga khawatir dengan keluar-masuk orang di rusunawa.

Jika di Kampung Pulo mereka kenal dengan orang-orang di sekitar rumah, kini mereka mendapatkan tetangga baru dan butuh waktu untuk mengenal satu sama lain.

Selain itu, keluarga ini belum dapat membedakan penghuni rusunawa dan yang bukan.

"Dulu rumah kami terletak di dekat kali, jadi sudah biasa mengawasi anak. Tetapi, di sini harus lebih waspada karena lingkungannya serba baru," kata Hendra yang terdampak relokasi Kampung Pulo.

Di lokasi berbeda, Fauzi (17) bersama teman-temannya terbiasa menghabiskan malam minggu dengan mengobrol sambil main gitar di lantai 2 samping ruang sanggar karang taruna RW 008 hingga dini hari.

Teman-temannya berkumpul bukan hanya penghuni rusunawa, melainkan juga remaja dari kampung lain.

Meski dijaga petugas keamanan, gerbang masuk Rusunawa Jatinegara Barat terbuka untuk umum selama 24 jam.

"Kita mah kumpul di tempat yang enggak bayar, tapi enak dipakai ngobrol aja. Daripada nongkrong di luar enggak jelas, mending ajak teman-teman ke sini. Sama kayak waktu di Kampung Pulo nongkrong-nya di dekat rumah," ujar Fauzi.

Sementara Tumirah (36), warga lantai 12, merasa diuntungkan dengan malam minggu yang ramai.

Pasalnya, ia dapat melanjutkan usaha dagang makanan ringan yang dilakukannya di Kampung Pulo.

Dengan ramainya warga yang bercengkerama hingga malam hari, dagangan Tumirah laris.

Halaman:


Terkini Lainnya

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Megapolitan
Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Megapolitan
PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

Megapolitan
Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Megapolitan
Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com