Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Cagub DKI Ini Pasang Iklan sedang Mencari Jodoh

Kompas.com - 14/05/2016, 22:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Idris Khalid Amir muncul sebagai salah satu peserta bakal calon gubernur DKI Jakarta. Namanya memang tidak begitu tenar. Tetapi, belakangan ia jadi sorotan karena muncul dalam iklan.

Idris muncul dalam suatu iklan di sebuah surat kabar nasional. Iklan itu bukan iklan politik atau terkait rencananya maju sebagai bakal calon gubernur DKI, melainkan iklan Biro Jodoh.

Bunyi iklanya "Calon Gubernur DKI Jakarta MENCARI istri pendamping max 55thn mapan punya rumah/mobil hub WA 081219219965 HP/SMS : 085288337999 - 85786373257 - 087777326319 PIN BB: 5BD45859".

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Idris membenarkan bahwa dirinya yang memasang iklan tersebut. Menurut dia, selain serius mencari jodoh, iklan itu menjadi bermanfaat bagi elektabilitasnya.

"Oh itu sensasional namanya, biar tambah terkenal enggak apa-apa Pak. Untuk sensasional menambah elektabilitas Pak," kata Idris, kepada Kompas.com, Sabtu (14/5/2016).

Menurut dia, sudah satu bulan ia memasang iklan dan sudah banyak menerima telpon dari para perempuan yang tertarik, misalnya asal Medan, Palembang dan lainnya. Idris mengaku mencari pasangan yang cerdas dan mengerti politik. Namun, ia mengaku tak memilih daun muda, tetapi pasangan yang dewasa dan bertanggung jawab.

Saat ini perempuan yang sudah menelponnya dari berbagai usia.

"Ada dari dosen-dosen, umurnya mulai 27-43 tahun. Tapi saya belum menentukan pilihan," ujar pria yang mengaku punya lima anak itu.

Idris enggan mengungkap berapa biaya yang ia keluarkan selama sebulan untuk iklan biro jodoh tersebut.

"Itu murah Pak. Boleh dikatakan enggak ada biaya itu. Enggak berarti begitulah," ujarnya santai.

Ia melanjutkan, tertarik menjadi cagub DKI karena ingin melakukan program pembenahan di Jakarta. Salah satunya, mengatasi macet, banjir, dan kampung kumuh, hanya dalam enam bulan.

"Visi misi saya lengkap untuk membuat ibu kota sebagai etalase kota terhebat di Indonesia dan mengutamakan kesejahteraan komunitas," tambahnya lagi.

Kalau terpilih, ia ingin memperbaiki pemerintahan DKI di masa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Meski mengakui Ahok baik, namun ia menilai ada pula kekurangannya. Misalnya, dalam hal penggusuran ia menilai Ahok menelantarkan warga.

"Saya lihat dia cukup bagus tapi ada kelemahan juga. Misalnya kurang santun. Dia cukup cerdas, tegas, berani, itu saya setuju. Tapi kurang santun, kan banyak musuh," ujar Idris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 28 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 28 Juni 2024

Megapolitan
Iklan Skincare 'Cerah' Terkait Pilkada Jabar, Bima Arya: Kampanye Harus Beda dan Unik

Iklan Skincare "Cerah" Terkait Pilkada Jabar, Bima Arya: Kampanye Harus Beda dan Unik

Megapolitan
Pasang Billboard Skincare 'Cerah' di Bogor, Bima Arya Akui Terkait Pilkada Jabar

Pasang Billboard Skincare "Cerah" di Bogor, Bima Arya Akui Terkait Pilkada Jabar

Megapolitan
Dijanjikan Komisi dari 'Like' dan 'Subscribe' Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Dijanjikan Komisi dari "Like" dan "Subscribe" Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Megapolitan
Dua Penipu Modus 'Like' dan 'Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Dua Penipu Modus "Like" dan "Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

Megapolitan
WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube di Indonesia

WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube di Indonesia

Megapolitan
Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Megapolitan
Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com