Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integrasi KRL-Transjakarta di Cawang Masih Perlu Banyak Peningkatan

Kompas.com - 20/06/2016, 13:18 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Moda transportasi kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Cawang berdekatan dengan Halte Transjakarta Cawang Cikoko. Namun, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menilai masih perlu peningkatan integrasi antara keduanya.

"Di Cawang masih perlu peningkatan integrasi," ujar anggota DTKJ Aditya Dwi Laksana dalam diskusi publik tentang peningkatan keterpaduan moda KRL dan transjakarta di Jakarta, Senin (20/6/2016).

Salah satunya yakni jembatan antara halte transjakarta menuju Pinang Ranti dan menuju Semanggi hingga Pluit yang belum terhubung. Akibatnya, penumpang dari Stasiun Cawang yang akan melanjutkan perjalanan menggunakan transjakarta menuju Semanggi hingga Pluit harus melewati terowongan yang akses jalannya sempit.

"Belum tersambung, antara Cawang Cikoko ke arah Semanggi harus berjalan jauh, jalan di terowongan kereta yang jalannya sempit. Kalau kedua jembatan bisa dihubungkan akan sangat memudahkan pengguna jasa," kata dia.

Selain itu, akses jalan dari Stasiun Cawang menuju Halte Cawang Cikoko ke arah Pinang Ranti pun terhadap tembok yang harus dilangkahi. Tembok itu juga seringkali diduduki pedagang kaki lima.

"Kondisi di sisi utara, pedestrian sudah baik, cuma para pengguna jasa masih harus melangkahi dinding yang beberapa waktu tertentu ditempati PKL, meskipun dinding itu tidak terlalu tinggi," lanjut Aditya.

DTKJ juga menilai, tangga di Halte Cawang Cikoko cukup curam. "Tangga cukup curam dan terlalu banyak anak tangga," ujarnya.

DTKJ menilai, integrasi ini harus diperbaiki dengan koordinasi antara berbagai pihak seperti Dinas Perhubungan dan Transportasi, Dinas Bina Marga, dan Satpol PP untuk menertibkan para PKL. "Ini jadi PR bersama," ucap Aditya.

Kompas TV Dampak Tabrakan Kereta dengan Transajakarta Penumpang Numpuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com