Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambisi "Wanita Emas" dan Konstelasi Politik Jelang Pilkada

Kompas.com - 21/06/2016, 08:07 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasnaeni Moein berambisi besar untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017 mendatang.

Tak tanggung-tanggung, perempuan yang menyebut dirinya "Wanita Emas" itu mengikuti penjaringan bakal cagub di partai-partai politik.

Tercatat, Hasnaeni sudah mendaftar di empat partai, yakni Partai Demokrat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

(Baca juga: Hasnaeni: "Teman Ahok" Capai 1 Juta Data KTP, Masih Ada 11 Juta Lagi Sisanya)

Keempat partai itu masih melakukan penjaringan dan belum mengumumkan dukungan kepada salah satu kandidat.

Hasnaeni mengungkapkan, perkembangan penjaringan dari empat partai politik itu cukup baik. Ia berharap bisa masuk nominasi calon gubernur.

"Kami tunggu saja. Saya sudah dapatkan info dari tiga (Demokrat, PKB, dan PDI-P) partai tersebut, 'Bu Hasnaeni selamat ya,' tetapi itu bukan selamat buat saya. Itu selamat buat masyarakat yang sudah dukung saya, teman-teman pers yang sudah dukung saya," kata Hasnaeni di Seknas Bappilu PPP, Jakarta, Senin (20/6/2016).

Saat ditanya lebih jauh maksud dari ucapan selamat itu, Hasnaeni enggan menjawab. Ia meminta agar menunggu pengumuman resmi partai.

"Tunggu saja, yang jelas saya maju sebagai calon gubernur," kata dia.

Hasnaeni bahkan berniat untuk mendaftarkan diri ke Partai Amanat Nasional (PAN).

Ia mengaku sudah berbicara empat mata dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hassan terkait niatnya itu.

Konstelasi politik

Jelang terselenggaranya Pilkada DKI Jakarta 2017, konstelasi politik mulai tampak. Partai politik mulai bergerak dan mengintensifkan komunikasi satu sama lain.

Gagasan koalisi besar pun digaungkan. Koalisi itu terdiri atas beberapa partai di luar pendukung bakal calon gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Partai Gerindra merupakan motor penggerak dari koalisi yang bertujuan melawan Ahok itu.

Namun, hingga saat ini, belum ada calon kuat yang akan digagas. Gerindra sendiri baru memunculkan tiga nama, yakni Sjafrie Sjamsoeddin, Yusril Ihza Mahendra, dan Sandiaga Uno.

Ketiga nama itu belum diputuskan dan masih dalam penggodokan. Kendati demikian, dari internal Gerindra, ada dua nama menguat, yakni Sjafrie dan Sandiaga.

Bahkan, nama Sjafrie sudah ditawarkan Gerindra ke beberapa partai politik. (Baca juga: Hasnaeni "Wanita Emas" Jadi Pendaftar Pertama Bakal Calon Gubernur DKI dari PPP)

Ketua DPD Demokrat DKI Mayjen (Purn) Nachrowi Ramli mengungkapkan, nama Sjafrie dibawa oleh Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta kepada Demokrat.

"Obrolan sudah ada dengan Pak Taufik. Ngobrol bahwa Gerindra kemungkinan akan usung Pak Sjafrie. Jadi dia berusaha menawarkan program. Maksudnya Pak Sjafrie begini," kata Nachrowi saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Selasa (24/5/2016).

Namun, hingga kini, belum ada partai di luar pendukung Basuki yang menyatakan dukungannya kepada bakal calon gubernur lain. PDI-P sebagai partai dengan perolehan kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta pun masih melakukan penjaringan.

Kompas TV Hasnaeni dan Benny Jadi Pasangan di Pilkada 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com