JAKARTA, KOMPAS.com - Keringat Jaya (53) mengucur deras dari kepalanya. Di bawah terik matahari, Jaya tekun memilah kayu di antara puing-puing penggusuran di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Jaya merupakan eks warga Pasar Ikan. Pria asal Kronjo, Kabupaten Tangerang itu satu dari banyak warga yang bertahan di Pasar Ikan.
Untuk bertahan, Jaya mengais rezeki di lokasi gusuran. Jaya mengumpulkan kayu bekas bangunan. Kayu itu akan dijual kembali ke pengepul di Muara Angke.
"Lumayan, satu mobil harganya Rp 250.000," kata Jaya kepada Kompas.com di Pasar Ikan, Jakarta, Senin (11/7/2016).
Jaya tak mengambil unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang disediakan Pemprov DKI Jakarta. Ia memilih kontrak rumah.
Setelah cukup lama mengontrak, Jaya kembali lagi ke Pasar Ikan. Ia mengaku tak memiliki pekerjaan di rumah kontrakannya. Dulu di Pasar Ikan, Jaya merupakan pedagang nasi.
"Ya saya balik lagi. Ambilin kayu, lumayan. Itu sudah banyak, tapi belum ada pengepul yang ambil," sambung Jaya.
Ia hanya bermodal tenaga. Bangunan yang dibuat untuk tempat tinggalnya berupa gubuk dari papan, bambu dan kayu bekas.
Sama seperti Jaya, Mba Yem juga bertahan dan mengais rezeki di Pasar Ikan. Perempuan asal Purworejo itu kembali berdagang nasi di Pasar Ikan. Mba Yem menolak rusunawa dan menempati tenda yang disediakan ormas dan relawan.
Setelah lama tak bekerja karena tergusur, Mba Yem pun mendirikan bangunan warung nasi. Ia kembali berdagang.
"Jualnya sama orang-orang di atas puing aja," kata Mba Yem.
Ibu tiga anak ini berjualan seorang diri. Suaminya di kampung karena sakit. Alhasil, ia harus menafkahi hidupnya dan anak-anaknya.
Menurut Yem, berdagang nasi harus dilakoni dengan perjuangan. Pasalnya untuk masak nasi tak bisa dilakukan setiap saat. Aliran listrik di Pasar Ikan hanya ada pada pukul 18.00 WIB hingga pukul 06.00.
Aliran tersebut dari genset yang diberikan relawan. Ia harus turut menyumbang bensin bila genset dinyalakan.
"(Uang bensin) Rp 250.000 untuk satu malam. Nanti kami tinggal patungan aja," kata Mba Yem.
Kawasan Pasar Ikan rencananya akan direvitalisasi menjadi tempat wisata. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta masih membangun sheetpile dan turap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.